Tuesday, August 22, 2017

Naskah Drama Roro Jonggrang

Sebuah Legenda yang telah berkembang pesat di daerah candi prambanan yang masih dipercaya oleh masayarakat sekitar. Alkisah pada zaman dahulu kala di Prambanan Jawa Tengah,berdiri dua buah kerajaan Hindu yaitu Kerajaan Pengging dan Kraton Boko. Kerajaan Pengging dipimpin oleh raja yang bijaksana yaitu Prabu Damar Moyo. Dan mempunyai seorang anak putra yang bernama Raden Bandung Bondowoso. KratonBoko berada pada wilayah kekuasaan kerajaan Pengging yangdi perintah oleh raja yang tidak berwujud manusia yaitu raja Prabu Boko yang memiliki seorang putri yang cantik jelita bernama putri Roro Jonggrang. Prabu Boko juga memiliki Patih raksasa yaitu Patih Gupolo. Prabu Boko ingin menguasai Kerajaan Pengging,maka ia dan Patih Gupolo mengumpulkan kekuatan dan mengumpulkan bekal. Setelah persiapan dirasa cukup maka berangkatlah Prabu Boko dan prajurit.
Sesampainya di kerajaan Pengging ..

Pengawal Damar Moyo: Siapa kalian? dan mengapa kalian datang kesini?
Patih Gupolo: Kami dari kerajaan Kraton Boko,kami ingin merebut kekuasaan kerajaan ini
Pengawal Damar Moyo: Ooohh TIDAK BISA! sbelum kalian menghadap raja,hadapilah kami dahulu
Prabu Damar Moyo: Apa salah kami sehingga kalian ingin merebut kekuasaan dari kerajaan ini
Patih Gupolo: sudahlah raja kita serang saja mereka!

Terjadilah pemberontakan antara kedua kerajaan. Banyak korban berjatuhan dikedua belah pihak dan rakyat pengging menjadi menderita. mengetahui rakyatnya menderita maka dia mengutus anaknya Bandung Bondowoso untuk balas dendam kepada Prabu Boko.
Prabu Damar Moyo: Wahai anakku.. balaskanlah dendam ayah pada kerajaan Boko,karena mereka rakyat kita menjadi miskin dan kelaparan
Bandung Bondowoso; Baiklah ayah akan aku lakukan

Maka berangkatlah Bandung Bondowoso menuju kerajaan kraton Boko, ketika di perjalanan ia bertemu dengan Patih Gupolo dan Prabu Boko
Patih Gupolo: Siapa kau? sepertinya kau bukan rakyat dari kerajaan ini
Bandung Bondowoso: Memang bukan! aku adalah Raden Bandung Bondowoso putra Prabu Damar Moyo dari kerajaan Pengging. Tujuan ku datang kesini ingin membalaskan dendam ayahku terhadap rajamu
Prabu Boko: ada apa ini? dan siapa kau?
Bandung Bondowoso: aku adalah Bandung Bondowoso aku ingin membalaskan dendam ayahku padamu karena kau telah membuat rakyat ku menjadi menderita
   
Dan terjadilah perang yang sangat sengit anatara Bandung Bondowoso melawan Prabu Boko. Karena kesaktian Bandung Bondowoso prabu Boko dapat dibinasakan. Melihat rajanya tewas maka patih Gupolo melarikan diri dan Raden Bandung Bondowoso mengejar patih ke kerajaan kraton Boko. Sesampainya di kerajaan Boko..

Dayang: putrii..putrii (sambil tergesa2)
Roro Jonggrang: ada apa dayang? apa yang telah terjadi?
Dayang : Ayah putri telah tewas dibunuh oleh Bandung Bondowoso.
Roro Jongrang : Patih, Apakah benar Ayahanda telah tiada?
Patih Gupolo : Iya benar putri... Baginda Raja telah tiada. Ia dibunuh oleh Bandung Bondowoso.
Roro Jongrang : Benarkah?
Patih Gupolo : Iya putri... Raja Pengging beserta putranya, Bandung Bondowoso dan pasukannya telah menghabisi kerajaan prambanan yang mulia ini.
Roro Jongrang : Lihat saja pembalasanku nanti! Aku tidak terima!!

Di tengah-tengah percakapan antara Roro Jongrang dan Dayang, tiba-tiba masuklah seorang pemuda bernama Bandung Bondowoso di Kraton Boko. Ketika sampai d kraton boko maka terkejutlah ia melihat Putri yang cantik jelita

Bandung Bondowoso: Wahai putri yang cantiksiapa namamu?
Roro Jonggrang: aku adalah putri Roro Jonggrang
Pengawal Roro: siapa kau?
Bandung bondowoso: Aku adlah Raden Bandung Bondowoso putra dari kerajaan Pengging
Pengawal Roro: Putri bukan kah dia orang telah membunuh ayahmu (sambil berbisik pada putri)
Roro Jonggrang: Benarkah? Kau sungguh kejam!
Bandung bondowoso: hahaha Sekarang kerajaan ini telah menjadi milikku.namun untuk memerntah kerajaan ini aku butuh permaisuri untuk menemaniku. Dan Kau ternyata sangat cantik. Kau pantas untuk jadi permaisuriku. Maukah kau jadi permaisuriku wahai putri?

Tanpa berkata-kata Roro Jongrang langsung meninggalkan Bondowoso k
karena kekesalannya terhadap Bondowoso yang telah membunuh ayahnya.
Semakin lama Bondowoso tinggal di kerajaan prambanan, ia semakin terpesona dengan kecantikan Roro Jongrang. Tapi disisi lain, Roro Jongrang masih terpukul akan peperangan yang membuat ayahnya meninggal karena terbunuh.

Dayang : Tuan putri... Apakah tuan putri masih bersedih?
Roro Jongrang : Tentu dayang. Aku benci sekali dengan Bondowoso yang telah membunuh ayahku.
Dayang  : Apakah tuan putri ingin teh hangat? Mungkin dapat sedikit menenangkan tuan putri.
Roro Jongrang : Boleh, aku mau
Dayang : Baiklah, tunggu sebentar tuan putri saya buatkan dulu tehnya

 Dayang pun pergi ke dapur istana untuk membuatkan teh. Ia mengambil cangkir, lalu ia masukan satu sendok teh serbuk daun teh. Ia mengambil air panas lalu ia tuang ke dalam cangkir yang sudah berisi serbuk daun teh. Saat sedang mengaduk teh, Bandung Bondowoso datang menghampiri Roro Jongrang.

Bondowoso : Wahai Roro Jongrang, mengapa kau hanya sendiri? Dimana dayangmu?
Roro Jongrang : Dia sedang membuatkan teh untukku.
Bondowoso : Tuan putri... kutanya sekali lagi, maukah kau menjadi permaisuriku?
Roro Jongrang : (terdiam)
Lalu datanglah sang dayang sambil membawa nampan berisi secangkir teh untu Roro Jongrang. Ia memberikan secangkir teh itu kepada Roro Jongrang.
Roro Jongrang : Dayang.. apa yang haru kulakuan? Aku sudah muak mendengar pertanyaan itu.
Dayang : Tuan putri... kalau boleh saya beri saran, sebaiknya tuan putri memberi syarat yang mustahil ia penuhi, kalau dia gagal dia tidak dapat menikahi tuan putri
Roro Jongrang : Kira-kira apa syarat yang harus saya berikan?
Dayang : Lebih baik ikuti kata hati tuan putri
Bondowoso : Bagaimana putri? Bersediakah kau menjadi permaisuriku?
Roro Jongrang : Baiklah, aku mau. Tapi ada syarat yang harus kau penuhi terlebih dahulu
Bondowoso : Syarat? Apa syaratnya tuan putri?
Roro Jongrang : Kau harus membuatkanku 1000 candi dan 2 buah sumur. Dan itu harus sudah selesai saat matahari terbit.
Bondowoso : Baiklah apapun akan aku lakukan untukmu, aku terima persyaratanmu itu

Setelah menyetujui persyaratan yang diberikan oleh Roro Jongrang, Bandung Bondowoso segera menghampiri ayahnya di ruangnya. Sang ayah memiliki kekuatan magis dan dapat memanggil jin. Bondowoso akan meminta bantuan ayahnya untuk memanggil jin-jin agar membantunya memenuhi persyaratan yang diberikan oleh Roro Jongrang.

Bondowoso : Wahai Gusti.. boleh kah saya meminta bantuanmu?
Raja Pengging : Bantuan apa anakku?
Bondowoso : Bisakah gusti memangilkan beberapa jin untukku?
Raja Pengging : Untuk apa jin-jin itu?
Bondowoso : Untuk membantuku membangun 1000 candi dan 2 buah sumur. Aku harus memenuhi persyaratan itu untuk dapat menikahi Roro Jongrang.
Raja Pengging : Baiklah.. akan kupanggilkan untukmu, anakku
Raja Pengging pun melakukan beberapa ritual dan mengucapkan beberapa patah kata untuk memanggil jin-jin.
Jin 1  : Ada apa kau memanggilku?
Bondowoso : Bisakah kau membantuku?
Jin 1  : Ku beri satu permintaan untukmu?
Bondowoso : Tolong buatkan 1000 candi dan 2 buah sumur dalam waktu semalam dan harus sudah selesai saat terbitnya matahari
Jin 1 : Wani Piro????
Bondowoso : Aku serius dengan permintaanku jin
Jin 1  : Baiklah akan kulaksanakan!

Jin itu pun memanggil beberapa temannya lagi untuk membantunya membangun 1000 candi dan 2 buah sumur. Jin-jin itu melakukan pekerjaan dengan sangat cepat. Hingga tengah malam sudah setengah jumlah candi yang sudah selesai. Dayang yang mengetahui pembuatan candi hampir selesai segera melapor kepada Roro Jongrang.
Dayang : Tuan putri.. pembuatan 1000 candi sudah hampir selesai
Roro Jongrang : Apa? Aku harus mencegahnya untuk berhasil menyelesaikannya!
Dayang : Tenang tuan putri.. pasti ada jalan keluarnya
Roro Jongrang : Baiklah dayang, bangunkan dayang-dayang yang lain sebelum fajar. Dan suruh mereka membakar jerami dan menumbuk padi dilesung, serta taburkan bunga-bunga yang harum baunya!
Dayang  : Baik tuan putri!

Dayang pun membangunkan dayang-dayang yang lain dan menyuruh mereka membakar jerami dan menumbuk padi dilesung serta menaburkan bunga-bunga yang harum baunya, seperti diperintahkan Roro Jongrang.
Kukuruyuukk kukuruyuukk!!! (suara ayam jantan pun berbunyi) 
Jin 1  : Kawan! Sepertinya matahari sudah mau terbit. Lihatlah para gadis-gadis juga sudah mulai menumbuk padi dilesung. Mari kita pergi!
Jin 2  : Benar, ditambah lagi ayam sudah berkokok. Ayo semuanya kita pergi.
Para jin pun pergi meninggalkan pekerjaan mereka. Candi-candi tinggal sedikit lagi selesai dan sumur juga tinggal sedikit lagi. Roro Jongrang terlihat senang karena rencananya berhasil dan Bandung Bondowoso tidak dapat memenuhi persyaratannya. Dilain pihak, Bandung Bondowoso sangat kecewa karena tidak dapat menjadikan Roro Jongrang sebegai permaisurinya. Tetapi Bondowoso tambah kecewa dan marah setelah mengetahui rencana Roro Jongrang yang sengaja menggagalkan usahanya.

Roro Jongrang : Bagaimana? Apa permintaanku sudah terpenuhi?
Bondowoso : Wahai Roro Jongrang, mengapa kau sangat licik? Kau telah menggagalkan usahaku untuk mewujudkan 1000 candi yang tinggal kurang 1 candi lagi karena kelicikanmu dan dayang-dayangmu! Jadilah kau sebagai arca dalam candi yang ke-1000 dan dayang-dayangmu tidak akan menikah hingga mereka tua!


Akhirnya roro jonggrang pun mencadi arca menggenapi candi yang keseribu atas akibat janji yang di ucapkan dan kelicikan yang dilakukan roro jonggrang.

Penjelasan SEJARAH
Sesungguhnya, Candi Prambanan dibangun oleh Rakai Pikatan untuk menyaingi candi milik Agama Budha yakni Borobudur. Pembangunan Candi Prambanan dijadikan pertanda bahwasanya Dinasti Sanjaya telah berkuasa di tanah Jawa Rakai Pikatan membangun Candi Prambanan sekitar tahun 850 Masehi. Lalu disempurnakan oleh Raja Lokapala dan Raja Balitung Maha Sambu.
Tahun 856 Masehi munculah prasasti Siwagrha yang menceritakan proses pembangunan Candi Prambanan. Dalam prasasti dijelaskan bahwa pembangunan candi dibarengkan dengan pengubahan saluran air. Pengubahan ini dilakukan untuk memindahkan aliran Sungai Opak. Proyek tersebut bertujuan untuk membuat sodetan sungai baru sehingga mengalir di luar kompleks candi. Kemudian, kawasan bekas aliran sungai semula, dipergunakan untuk membangun Candi Perwara.

Candi Prambanan terus mengalami penyempurnaan oleh raja-raja berikutnya di Medang Mataram. Jumlah candi terus bertambah hingga ratusan. Pada zaman itu, Candi Prambanan digunakan sebagai tempat upacara kerajaan.
Candi Prambanan runtuh akibat pindahnya ibukota pemerintahan Kerajaan Mataram ke Jawa Timur oleh Mpu Sendok. Perpindahan tersebut bukan tanpa alasan, karena terjadi letusan Gunung Merapi yang lokasinya di sebelah utara Candi Prambanan, selain itu juga adanya berbagai pemberontakan besar yang terjadi dalam Dinasti Sanjaya. Perpindahan pusat pemerintahan ke Jawa Timur terjadi pada tahun 930 Masehi, dan kemudian ia mendirikan Dinasti Isyana. Setelah perpindahan Candi Prambanan benar-benar tidak dirawat dan kehancuran ditambah lagi setelah terjadinya gempa bumi besar-besaran pada abad 16. Candi Prambanan hanya tinggal puing-puing kecil yang jumlahnya ratusan.

Lihat juga Resensi Buku Roro Jonggrang Disini

No comments:

Post a Comment

Night Mode