Wednesday, January 31, 2018

Materi Perlawanan Daerah : Perlawanan Kesultanan Palembang terhadap Kolonialisme Belanda

Pada tahun 1811, Sultan Mahmud Badaruddin II menyerang pos tentara Belanda yang berada di Palembang. Namun ia menolak bekerja sama dengan Inggris sehingga Thomas Stamford Raffles mengirimkan pasukan untuk menyerang Palembang. Sultan Mahmud Badaruddin “ terpaksa melarikan diri dari istana kerajaan. Selanjutnya Raffles mengangkat Sultan Ahmad Najamuddin II, adik Sultan Mahmud Badaruddin II sebagai raja. Pada tahun 1813, Sultan Mahmud Badaruddin Il kembali mengambil alih kerajaan, namun satu bulan berikutnya diturunkan kembali oleh Raffles dan mengangkat kembali Sultan Ahmad Najamuddin II sehingga menyebabkan perpecahan keluarga dalam Kesultanan Palembang.

Pada tahun 1818, Belanda menuntut balas atas kekalahan mereka sebelumnya dan menyerang Palembang serta berhasil ' menangkap Sultan Ahmad Najamuddin II. Setelah itu, Sultan Ahmad Najamuddin diasingkan ke Batavia. Kesultanan Palembang kembali bangkit melakukan perlawanan yang kemudian kembali dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin II. Pada tahun 1821, dengan kekuatan pasukan lebih dari 4.000 tentara, Belanda kembali menyerang Palembang dan berhasil menangkap Sultan Mahmud Badaruddin _II yang kemudian diasingkan ke Ternate. Selanjutnya, pada tahun 1821 tampil Sultan Ahmad Najamuddin III, anak Sultan Ahmad Najamuddin II sebagai raja baru Kesultanan Palembang. Pada tahun 1823, Belanda menjadikan Kesultanan Palembang berada di bawah pengawasannya sehingga kembali menimbulkan ketidakpuasan di kalangan istana. Puncaknya, pada tahun 1824 kembali pecah perang. Akan tetapi, perlawanan 'Sultan Najamuddin lll dapat dipatahkan oleh Belanda dengan mudah. Pada tahun 1825, ia Menyerah dan kemudian diasingkan ke Banda _Neira.


Materi Perlawanan Daerah : Perlawanan Ternate terhadap Kolonialisme Bangsa Portugis

Portugis pernah bersekutu dengan Ternate dalam menghadapi Tidore. Sikap Portugis yang tadinya bersahabat dengan Ternate, berubah menjadi semena-mena" setelah kepergian Spanyol dari tanah Maluku. Salah satu contohnya adalah pengambilan hasil cengkih dari Makyan oleh Portugis yang seharusnya menjadi milik Ternate dan Tidore. Selain itu, Portugis lancang mendirikan Benteng di Ambon. Padahal, pendirian benteng ini sangat ditentang oleh Sultan Hairun karena dikhawatirkan akan menjadi tempat konsolidasi kekuatannya.

Peperangan pun meletUs dengan hebatnya hingga Portugis kewalahan dan mendorongnya untuk berunding. Ternyata hal ini hanya tipu daya belaka. Dalam perundingan tersebut, Sultan Hairun terbunuh pada tahun 1570 M di Benteng Gamalama.

Sultan Baabullah selaku putra Sultan Hairun menuntut pertanggungjawaban de Mesquita. Ketika itu, Sultan Baabullah berhasil mengerahkan daerah-daerah lainnya di Maluku (kecuali Tidore) untuk melawan Portugis. Baabullah mengepung Benteng Gamalama selama lima tahun (1570-1575) secara ketat sehingga tidak seorang Portugis pun dapat memasuki atau meninggalkannya. Pengepungan ini membuat penghuni benteng kekurangan makanan dan terserang berbagai penyakit. Ditambah kenyataan,_ bantuan Portugis di Malaka tidak pernah tiba karena sejak tahun 1580 Kerajaan Portugal telah disatukan dengan Spanyol yang memusatkan kekuasaan dan perdagangannya di Manila, Filipina. Pada tahun 1575, atas dasar kemanusiaan, Baabullah mengizinkan orang-orang Portugis yang
telah sangat lemah itu meninggalkan benteng tersebut. Baabullah lalu menjadikan benteng Portugis itu sebagai istananya.

Sejak pemerintahan Baabullah, Ternate menjadi pusat perdagangan yang paling ramai di Maluku. Hak monopoli Portugis dihapus dan Ternate dijadikan pelabuhan bebas. Para pedagang Cina, jawa, Melayu, dan lainnya, dengan bebas berdagang di Ternate. Baabullah berhasil menyatukan seluruh Maluku Utara di bawah pemerintahannya. Oleh karena itu, masa kekuasaan Baabullah dianggap sebagai masa keemasan Maluku Utara, disebabkan Maluku Utara sama sekali tidak berada di bawah kekuasaan Barat.




Materi Perlawanan Daerah : perlawanan aceh terhadap kolonialisme portugis

Ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, Portugis menjadi ancaman bagi kerajaan Aceh. Begitu pula sebaliknya, eksistensi Aceh yang didukung dengan kekuatan armada perangnya yang besar merupakan ancaman menakutkan bagi orang-orang Portugis di Malaka. Oleh karena itu, di antara dua kekuatan yang berdekatan ini, kontak senjata sering kali tidak terelakkan.

Penguasa Aceh ketika itu adalah Sultan Iskandar Muda. Sejak awal kekuasaan Portugis di Malaka ia tidak pernah menunjukkan upaya negosiasi dengan Portugis dan memilih jalur konfrontasi bagi pihak mana pun yang berani menjalin kerja sama dengan bangsa penjajah ini. Hal ini dibuktikan manakala Kerajaanjohor melakukan ikatan dengan Portugis. Kerajaan Johor pun berhasil dihancurkan meski dibantu oleh Portugis.

Sultan Iskandar Muda menerapkan aturan yang wajib ditaati bagi bangsa-bangsa lain yang akan melakukan perdagangan di wilayah kekuasaan Aceh. Salah satunya adalah pelarangan hubungan apa pun dengan Portugis. Ia pun memperingatkan dengan armada perangnya apabila ada yang berani mengusik kedaulatan wilayahnya maka akan diserang tanpa ampun.

Untuk mengusir Portugis dari Malaka dan mengembalikan keamanan negerinya, Sultan Iskandar Muda melancarkan serangan terhadap Portugis pada tahun 1615. Serangan ini mengalami kegagalan, namun memberikan peringatan yang tak terlupakan. Pada tahun 1629, Aceh kembali melakukan serangan secara besarbesaran. Pasukan Portugis terkepung oleh kapal-kapal perang Aceh. Ketika Portugis hampir menyerah, mereka mendapat bantuan dari Johor, Pahang, Patani, dan Goa. Atas kekuatan yang tak berimbang ini, serangan Sultan Iskandar Muda dapat digagalkan.

Kekalahan Aceh untuk yang kedua kalinya ini telah mengubah politik Sultan Iskandar Muda. Ia lebih memilih bertahan dalam mempertahankan negerinya. Selain itu, ia lebih banyak menghabiskan perhatiannya pada masalah-masalah dalam negeri.

Hasil - hasil kebudayaan Zaman Batu dan Perundagian

Zaman Batu adalah masa zaman prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu (karena tak memiliki teknologi yang lebih baik). Kayu, tulang, dan bahan lain juga digunakan, tetapi batu (terutama flint) dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat memotong dan senjata. Istilah ini berasal sistem tiga zaman. Zaman Batu sekarang dipilah lagi menjadi masa Paleolitikum, Mesolitikum,Megalitikum dan Neolitikum, 

Untuk lebih mengetahui tentang zaman paleolithikum, mesolithikum, neolithikum, dan megalithikum baca juga zaman pra aksara dan zaman batu

Zaman perundagian disebut juga dengan zaman logam. Zaman ini merupakan salah satu tahapan dalam perkembangan kehidupan manusia. Pada zaman ini manusia sudah mampu membuat atau mengolah logam menjadi benda – benda yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari

BERIKUT MERUPAKAN TABEL HASIL - HASIL KEBUDAYAAN PADA ZAMAN BATU SAMPAI PERUNDAGIAN
Megalithikum
Paleolithikum
Mesolithikum
Neolithikum
Perundagian
Waruga
Kapak Genggam
Flakes
Kapak Persegi
Nekara
Sarkofagus
Kapak Paerimbas
Kapak persegi
Kapak Lonjong
Moko
Menhir
Alat dari Tulang
Kapak lonjong
Perhiasan/ Manik-manik
Kapak Corong
Dolmen
Alat serpih
Bone culture
Baju dari kulit pohon
Bejana Perunggu
Arca Batu

Pebble
Gerabah
Arca Perunggu
Punden Berundak


Tembikar
Cendrasa



Perhiasan Dari Perunggu




Senjata dari perunggu




Gerabah




Tembikar



Sunday, January 28, 2018

Sebab tanggal 20 MEI Menjadi Hari Kebangkitan Nasional

Pendiri Budi Utomo
Dr. Sutomo
Budi Utomo (BU) Budi Utomo didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 atas dasar pemikiran dr. Wahidin Sudirohusodo. Pemikiran ini disambut baik oleh Soetomo dan rekan-rekannya di School Tot Opleiding van Indische Arsten (STOVIA) atau Sekolah Dokter Pribumi. Menurut beberapa sarjana, perkataan Budi Utomo berasal dari kata Sansekerta, yaitu bodhi atau budhi, berarti keterbukaan jiwa, pikiran, atau akal. Tetapi dapat juga berarti daya untuk membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide-ide umum. Sementara, utomo berasal dari ut'tama, yang dalam bahasa Sansekerta berarti sangat baik (Gonda dalam Akira Nagazumi, 1989: 58).

Tujuan pembentukan Budi Utomo adalah untuk mengembangkan pendidikan dan kebudayaan serta meningkatkan perekonomian bagi masyarakat pribumi. Berdasarkan tujuan pendiriannya, Budi Utomo bukan organisasi politik melainkan organisasi pelajar yang berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Budi Utomo mengadakan

kongres pertamanya pada tanggal 3-5 Oktober 1908. Sebagian besar anggota Budi Utomo adalah pelajar dan pegawai pemerintah, sehingga Budi Utomo tetap menjaga hubungan dengan pemerintah dan berhati hati dalam menentukan kebijakan (Fauziah, Sujanto, dan Zuhri, 2010: 54). Runtuhnya organisasi Budi Utomo pada tahun: 1935 disebabkan karena adanya tekanan pemerintah E kolonial. Di sisi lain, Budi Utomo hanya memperhatikan kepentingan anggotanya bukan mendasar pada rakyat kecil sehingga pengaruh Budi Utomo berkurang. Pada tahun 1935, Budi Utomo bergabung dengan organisasi lain menjadi Parindra. Budi Utomo tetap mempunyai jasa yang besar dalam sejarah pergerakan nasional, yakni telah memelopori gerakan kebangsaan di Indonesia.itulah sebabnya, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional (Suhartono, 2001: 31).


Monday, January 22, 2018

Perbedaan Kebijakan Ekonomi dan Politik Indonesia di masa VOC, DEANDELS, RAFFLES, DAN VAN DEN BOSCH

Masa pemerintahan VOC

> Kehidupan ekonomi
Dalam pakenibangannya, para pedagang VOC terus memperkuat kedudukan dengan membom benteng pertahanan, intervensi ke dalam kerajaan. dan memperbudak rakyat“ Bahkan mereka semakin memperluas pengaruh dan kekuasaan hingga ke berbagai pulau di Nusantara Pada tahun 1605, armada VOC bersekutu dengan Hitu untuk menyerang kubu pertahanan Portugis di Ambon. Imbalannya adalah VOC berhak menjadi pembeli tunggal rempah-rempah Hitu. Perlahan-lahan. VOC berhasil membuka kantor dagang di Sulawesi Selatan dan menyerang Banten, selanjutnya menjadikan Jayakarta sebagai pelabuhan dengan nama Batavia. Kita tahu bahwa Banten adalah pusat penghasil lada terbesar di lndonesia bagian barat. Dengan langkah itu, VOC berhasil memonopoli perdagangan rempah-rempah di lndonesia Timur dan perdagangan lada di indonesia bagian barat.

> Kehidupan politik
Jauh sebeum VOC datang di Kepulauan Nusantara. kerajaan-kerajaan islam menguasai jaringan perdagangan. Anda tentu mengetahui bagaimana peran Kesultanan Aceh, Banten. Demak. Gowa, Mataram, Ternate, dan Tidore. Masing-masing kerajaan memiliki mlayah kekuasaan hingga ke luar pulau. Namun, setelah VOC datang di Banten abad XVI. peran dan kedudukan kerajaan-kerajaan itu semakin hilang. Ada beberapa faktor yang mempermudah VOC membangun imperiumnya di Nusantara. Selain telah menguasai jaringan perdagangan lada, cengkih, dan rempah-rempah. VOC juga berhasil mmanfaatkan pergolakan yang terjadi didalam kerajaan-kerajaan itu. Anda tentu bisa dengan mudah menemukan contoh kelihaian VOC dalam memperalat kemelut yang melanda sebuah kerajaan. Terlebih ada pihak-pihak kerajaan yang mau menerima bantuan dan kerja sama VOC.
Terdapat beberapa fakta yang bisa kita temukan, yakni:

1) Dengan hak istimewa yang dimilikinya, VOC mampu menguasai dan memonopoli produksi dan jaringan perdagangan rempah-rempah di Nusantara serta meraih keuntungan.
2) Bandar-bandar pelabuhan dan kekuasaan kerajaan Islam jatuh ke tangan VOC.
3) Rakyat di Nusantara jatuh ke dalam kehidupan yang memprihatinkan.
4) Raja-raja di Nusantara berusaha melawan dominasi dan monopoli asing dalam beragam bentuk
5) Karena korupsi dan manipulasi VOC mengalami kebangkrutan.

Masa Pemerintahan Deandels

> Kehidupan Ekonomi
Menurut kaum liberal di Belanda, kehidupan ekonomi rakyat Hindia Belanda semakin merosot karena sistem feodal yang sangat mengekang aktivitas rakyat. Dirk van Hogendorp mengusulkan agar kedudukan bupati dan penguasa ditata kembali, pemilikan tanah yang menjadi sumber pemerasan dicabut dan dikembalikan kepada rakyat. Rakyat diberi tanah untuk ditanami secara bebas, bebas memilih jenis tanaman dan melakukan pekerjaan. Verplichte Ieveranties (penyerahan wajib) diganti dengan pajak hasil bumi. Namun, hal ini tidak dijalankan di Hindia Belanda. Gubernur Jenderal Daendels yang antifeodalisme mulai mengurangi kekuasaan dan hak-hak bupati serta mulai menghapuskan wajib tanam dan wajib kerja. Pemerasan yang dilakukan oleh para bupati dikurangi dan kebebasan berdagang diterapkan. Tetapi, ada beberapa hambatan yang dihadapi oleh Daendels, antara lain:

1) Para bupati masih memegang peranan di dalam perdagangan sebagai pedagang perantara. Para bupati keberatan dengan pembaruan Daendels karena akan kehilangan prosen kultur, yaitu persentase tertentu dari harga tafsiran penyerahan wajib dan kontingen yang dipungut dari rakyat.

2) Kedudukan bupati dalam struktur feodal sangat kuat sehingga setiap perubahan tidak akan berjalan tanpa adanya kerja sama dengan mereka.

3) Konsentarasi Daendels adalah mempertahankan Jawa sebagai basis pertahanan di dalam menghadapi Inggris.

Oleh karena itu, beberapa daerah di luar Jawa ia lepaskan dengan pertimbangan lebih mementingkan Jawa. Misalnya Bangka (1806), Banjarmasin, Ambon, Ternate, Tidore (1810), dan lain-lain. Salah satu program Daendels yang fenomenal adalah pembuatan Grote Postweg (Jalan Raya Pos) antara Anyer - penarikan sejauh 1.000 km dalam waktu tidak kurang dari satu tahun. Pembangunan jalan itu jelas sangat mendukungvtransportasi, perkembangan ekonomi, dan mobilitas sosial. Hanya saja cara yang menggunakan penguasa lokal untuk mengerahkan rakyat dinilai membahayakan kedudukan Belanda.

> Kehidupan Politik
Prinsip liberalisme dan antifeodal yang menjiwai Daendels memengaruhi pula pola kebijakannya di tanah jajahan. Ia sangat membatasi kekuasaan para raja terutama dalam mengangkat penguasa daerah. Daendels melarang adanya jual beli jabatan. Beberapa kerajaan yang menentangnya, ia likuidasi atau hapuskan seperti yang terjadi di Kesultanan Banten. Para bupati dan penguasa lokal ia jadikan pegawai pemerintah Belanda. Pada bulan Januari 1811, Daendels berhasil memaksakan perjanjian baru terhadap Yogyakarta dan Surakarta. Isinya antara lain penghentian pembayaran uang sewa Belanda kepada kedua sultan/sunan untuk wilayah-wilayah pantai utara.

Masa Pemerintahan Raffles

> Kehidupan Ekonomi
Salah satu kebijakannya yang terkenal adalah Iandrente atau pajak tanah. Kebijakan itu antara lain menarik pajak sebesar 2/5 dari hasil bumi yang dimiliki seseorang. Pertimbangannya adalah bahwa semua tanah diyakini sebagai milik pemerintah inggris dan rakyat hanyalah penyewa. Besarnya pajak itu ditentukan oleh kesuburan tanah rakyat dan bisa dibayar dengan uang atau hasil bumi lainnya seperti padi. Selain itu ia juga meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan perekonomian, sistem uang, dan menjadikan desa sebagai pusat administrasi.

Ternyata, pelaksanaan Iandrente mengalami kesulitan karena adanya penolakan dari para bangsawan. Kita tahu bahwa para bangsawan adalah pemilik tanah yang telah berlangsung secara turun-temurun. Para bangsawan merasa dirugikan apabila kebijakan itu benar-benar dilaksanakan oleh Raffles. Apalagi rakyat belum siap dengan monetisasi yang hendak diterapkan untuk menggantikan sistem inatura atau sistem tradisional yang telah lama dikenal rakyat. Secara garis besar, kebijakan Iandrente yang di jalankan oleh Raffles gagal mendatangkan keuntungan bagi inggris.

Kehidupan ekonomi penduduk sangat dipengaruhi oleh struktur feodal yang bercirikan bendara (para raja, bangsawan, dan keluarganya) dan abdi (rakyat). Secara tradisional, rakyat harus menyerahkan upeti kepada para bangsawan keraton. Selain itu rakyat harus membersihkan keraton, mencarikan rumput untuk kuda-kuda kerajaan, dan melakukan penjagaan. Hubungan bendara dan abdi jelas sangat memberatkan rakyat Apalagi penguasa dan pengusana kolonial juga mempunyai tuntutan yang tidak dikenal di dalam ikatan atau kontrak Bagi rakyat ini sangat memberatkan karena mereka tidak hanya menghasilkan untuk dikonsumsi sendiri tetapi juga memproduksi untuk kepentingan penguasa kolonial, lokal dan pengusaha 

> Kehidupan Politik
Kebijakan politik yang diterapkan Raffles di Hindia Belanda banyak di pengaruhi teori liberalisme. inggris sukses menerapkannya di india. Pada tahun 1812, Raffles mengadakan pembaruan sistem pengadilan dengan sistem juri seperti di inggris dan menata kehidupan politik pemerintahan di Jawa. Raffles membagi Jawa ke dalam delapan belas keresidenan dan mengurangi kekuasaan para bupati. Kesultanan Banten dihapuskan sementara kedaulatan Kesultanan Cirebon diserahkan kepada inggris. Raffles berhasil mewarisi dan memengaruhi beberapa daerah atau kerajaan untuk bekerja sama dengan Inggris Misalnya, mengasingkan Sultan Hamengku Buwono II ke Pinang dan menggantikannya dengan Hamengku Buwono III dari Yogyakarta (1811). Selain itu, untuk memperlemah Kesultanan Yogyakarta, Raffles menyerahkan sebagian wilayah kepada Pangeran Natakusuma. Raffles juga memperkecil wilayah Kesunanan Surakarta.

Masa Pemerintahan Van den Bosch

> Kebijakan Ekonomi
Apabila cultuurstelsel itu dilaksanakan dengan baik sesuai konsep, tidak terlalu membebani kehidupan rakyat. Tetapi dalam praktiknya banyak terjadi penyimpangan. Van den Bosch menawarkan iming-iming atau perangsang bahwa para bupati, pegawai Belanda, dan kepala desa akan mendapatkan culture procenten yaitu bagian dari tanaman yang disetor sebagai bonus selain pendapatan yang biasa diterima. Sesuai ketentuan cultuurste/sel, rakyat diharuskan menyediakan sebagian tanahnya untuk ditanami tanaman ekspor, luasnya tidak lebih dari 1 waktu pemeliharaan tanaman tidak lebih dari masa tanam 5 padi, tanah tersebut bebas pajak, sisa hasil bumi di luar pajak diberikan kepada petani, dan gagal panen ditanggung pemerintah. Ketentuan ini dengan mudah dilanggar karena adanya culture procenten dan desakan kepentingan penguasa kolonial.

Selain harus kerja rodi, petani juga kehilangan tanah-tanah suburnya, membayar gagal panen, dan kehilangan sumber daya yang bisa memberinya penghasilan. Pada masa ini kehidupan rakyat diliputi suasana penderitaan dan kesengsaraan. Wabah kelaparan pun menjangkiti rakyat Cirebon (1844), Demak (1848), dan Grobogan (1849). Sebaliknya, para bupati dan aparat lokal bisa memperoleh bonus untuk memperkaya diri. Mereka yang semestinya menjadi perantara kebijakan berubah menjadi bagian dari penguasa yang menekan dan memaksa rakyat. Tidak aneh apabila para bupati juga berperan sebagai mandor.

> Kebijakan Politik
Kehidupan politik di Hindia Belanda pada periode sistem tanam paksa adalah membuat kebijakan yang bisa menyelamatkan krisis yang melanda negeri Belanda. Para bupati dan bangsawan diberi kekuasaan yang lebih untuk bisa membantu program pemerintah. Para bupati tersebut semakin berkuasa karena juga mempunyai kepentingan pribadi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Kebijakan tersebut menyebabkan jumlah pegawai kolonial bertambah banyak. Peran bupati yang tidak lebih dari sekadar mandor pemerintah itu ternyata justru mengurangi wibawanya di mata rakyat dan struktur di bawahnya.

Friday, January 19, 2018

CIRI - CIRI MANUSIA PURBA DI INDONESIA

fosil manusia purba merupakan sebuah bukti dimana terdapat suatu zaman dimana manusia belum berada di dunia, mengenai teori asal - usul manusia ini terdapat banyak teori dan banyak pendapat. salah satunya adalah teori evolusi darwin. teori evolusi darwin menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. meskipun mendapat banyak pertentangan. toh, manusia purba dan teori darwin tetap ada dalam buku pelajaran sejarah di indonesia. apalagi dengan adanya bukti fosil yang ditemukan di indonesia yang cukup banyak, itu bisa menjadi penguat dari evolusi kera menjadi mannusia.
berikut merupakan ciri-ciri manusia purba di Indonesia :

^ Ciri - ciri Meganthropus Paleojavanicus  
a. memiliki tulang pipi yang tebal,
b. memiliki otot rahang yang kuat,
c. tidak memiliki dagu,
d. memiliki tonjolan belakang yang tajam,
e. memiliki tulang kening yang menonjol,
f. memiliki perawakan yang tegap,
g. memakan tumbuh-tumbuhan, dan
h. hidup berkelompok & berpindah-pindah\

^ Ciri - ciri Pithecantheropus erectus
a. Memiliki rahang bawah yang kuat.
b. Memiliki tulang pipi yang tebal.
c. Keningnya menonjol.
d. Tulang belakang menonjol dan tajam.
e. Tidak berdagu.
f. Perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.
g. Memakan jenis tumbuhan.

^ Ciri - ciri Pithecantheropus Mojokertensis
a. Volume otak sekitar 650cc
b. Berbadan tegap
c. Muka menonjol kedepan
d. Kening tebal
e. Tulang pipi kuat

^ Ciri - ciri Pithecantheropus Soloensis
a. Volume otak 1000-1300cc
b. Tengkorak lonjong dan tebal,
c. Hidung lebar
d. Rongga mata sangat panjang
e. Tinggi 165-180

^ Ciri-ciri Homo Sapiens
a. berat badan kira-kira 30 sampai 150 kg,
b. volume otaknya lebih dari 1.350 cc,
c. alatnya dari batu dan tulang,
d. berjalan tegak,
e. muka dan hidung lebar, dan
f. mulut masih menonjol.

^ Ciri - ciri Homo Wajakensis
a. Muka datar dan lebar
b. Hidung lebar dan bagian mulut menonjol (maju)
c. Dahinya agak miring dan diatas mata terdapat busur dahi yang nyata
d. Pipinya menonjol ke samping
e. Kapasitas otak mencapai 1300 cc
f. Berat badan dari 30 – 150 kg
g. Tinggi badan 130 – 210 cm
h. Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
i. Perawakannya masih seperti kera
j. Sudah berdiri tegak

^ Ciri- ciri Homo Soloensis
a. Otak kecilnya lebih besar daripada otak kecil Pithecanthropus Erectus.
b. Tengkoraknya lebih besar daripada Pithecanthropus Erectus dengan volumenya berkisar 1.000-1.300 cc.
c. Tonjolan kening agak terputus ditengah (di atas hidung).
d. berbadan tegap dan tingginya kurang lebih 180 cm.




Tuesday, January 16, 2018

zaman pra aksara dan zaman batu (peleolithikum, mesolithikum, neolithikum dan megalithikum)

Zaman Praaksara adalah zaman dimana manusia belum mengenal tulisan. Zaman ini dikenal juga sebagia zaman nirleka. Zaman dimana manusia masih menggunakan Bahasa isyarat dalam berkomunikasi. Sselain zaman pra aksara ada juga zaman batu. Kenapa zaman batu? Karena pada masa manusia purba hidup yang dihasilkan adalah alat-alatnya menggunakan batu. Zaman batu dibagi menjadi beberapa zaman menurut hasil kebudayaannya

1. Paleolitihikum (zaman batu tua)
Paleolithikum merupakan zaman batu tua dimana zaman ini manusia kehidupannya dalam mencari makannya manusia masih bergantung dengan alam. Jika bahan makan sudah semakin sedikit maka manusia akan berburu mencari makan. Dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang selalu berpindah maka manusia purba juga harus ikut berpindah- pindah tempat tinggalnya (nomaden)

2. Mesolithikum (zaman batu tengah)
Mesolithikum merupakan zaman batu tengah dimana zaman ini bercirikan sudah lebih baik dari zaman batu tua, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia sudah mengenal sistem perladangan berhuma dimana manusia pada zaman ini sudah fasih menanam tanaman namun belum mampu mendaur-ulang tanah untuk kembali di tanami. pada zaman ini manusia juga sudah mengenal tempat tinggal walau hanya sementara (semi sedenter). Mereka banyak hidup di gua-gua. 

3. Neolithikum (zaman batu muda)
Neolithikum merupakan zaman batu muda yang bercirikan zaman ini lebih baik lagi kehidupannya. Pada zaman ini manusia sudah mengenal tempat tinggal sudah fasih membuat rumah – rumah panggung, sudah mengenal system yang disebut desa. Sudah mengenal system berladang yang baik yang dinamakan slash and burn (system perladanagan tebang dan bakar). Pada zaman ini sudah mengenal ketua kelompok yang dinamakan primus interpares. Dalam pemilihan ketua kelompok biasanya dipilih berdasarkan yang lebih kuat.

4. Megalithikum (zaman batu besar)
Megalithikum merupakan zaman batu besar dimana zaman ini bercrikan atau dikhususkan dan dikaitkan untuk masalah kepercayaan. Zaman ini dicirikan tentang adanya arca hewan untuk sesembahan yang mengartikan bahwa manusia telah mengenal system kepercayaan totemisme (kepercayaan bahwa menyembah hewan tertentu atau memelihara hewan tertentu dapat membawa hidup yang baik dan dijauhkan dari marabahaya). Selain itu pada zaman ini terdapat dolmen (meja sesaji) yang diartikan manusia sudah mengenal system kepercayaan animisme (kepercayaan bahwa setiap temapt memiliki penunggu atau terdapat roh nenek moyang), terdapat juga punden berundak (tempat ritual untuk memanjatkan doa) mereka percaya bahwa semakin tinggi tempat mereka berdoa maka semakin terkabul doa mereka. Terdapat juga sarkogakus dan waruga yang berfungsi untuk tempat persemayaman terakhir untuk manusia pada zaman batu. Dan menhir (tugu batu).  



Sunday, January 14, 2018

Pembagian Zaman menurut Geologi (ARKAEKUM, PALEOZOIKUM, MESOZOIKUM, & NEOZOIKUM) dan Asal usul Terbentuknya Bumi

Awal terbentuknya bumi menurut teori Big Bang bumi berasal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Dimana ada gumpalan kabut yang sangat besar berputar pada porosnya. Putaran itu memungkinkan bagian-bagian kecil terlempar sedangkan bagian besar menjadi satu dan menjadi pusat pembentukan cakram raksasa.

Gumpalan raksasa itu meledak dan mebentuk galaksi dan nebula-nebula. Sekitar 4,6 miliyar tahun Pembekuan yang terjadi membuat nebula-nebula membentuk galaksi bernama galaksi bima sakti dan kemudian terbentuk sistem tata surya. Bagian ringan yang terlempar membentuk gumpalan-gumpalan yang  memadat. Dan gumpalan itu membentuk planet-planet.

Setelah terbentuknya Bumi, bumi menurut geologi dibagi menjadi 4 zaman

1. Arkaekum
Pada masa Arkaekum bumi bercirikan suhu yang sangat panas sehingga bumi belum dapat di tempati oleh mahkluk hidup baik manusia, hewan ataupun tumbuhan. zaman ini diperkirakan berlangsung sekitar kurang lebih 2.500 Juta Tahun Yang lalu.  Udara di bumi masih panas sekali dan kulit bumi masih dalam proses pembentukan

2. Paleozoikum (zaman primer)
Pada masa Paleozoikum bumi diperkirakan berusia 340 juta tahun yang lalu. pada zaman ini sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan. Binatang-binatang yang kecil (mikro arganisme). Juga binatang yang tidak bertulang punggung, bahkan beberapa jenis ikan, amfibi dan reptil sudah mulai ada. 
keadaan bumi masih berubah-ubah.

Zaman Paleozoikum juga disebut sebagai zaman primer karena pada zaman ini mulai munculnya kehidupan untuk yang pertama kalinya berupa hewan seperti mikro organisme

3. Mesozoikum (zaman sekunder)
Pada zaman Mesozoikum Bumi diperkirakan berumur 140 juta tahun yang lalu. pada masa ini bumi kehidupannya semakin berkembang Binatang-binatang pada masa itu mencapai bentuk yang besar sekali. Antara lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus panjangnya 30 meter. Jenis burung sudah mulai ada. Zaman ini disebut pula dengan zaman reptil, karena pada zaman jenis binatang reptil yang paling banyak sekali

Pada zaman ini disebut sebagai zaman sekunder yang merupakan kelanjutan dari zaman primer, pada masa ini hewan - hewan pada zaman primer telah berevolusi menjadi hewan - hewan yang lebih besar karena beradaptasi dengan cuaca di bumi,

4. Neozoikum
Pada zaman Neozoikum Bumi berusia 60 juta tahun yang lalu. Keadaan bumi pada zaman ini menjadi lebih baik.Perubahan cuaca tidak begitu besar walaupun zaman es masih ada.
Kehidupan berkembang dengan pesat sekali.
Zaman ini dibagi menjadi beberapa zaman, antara lain:

>Tertier
Pada zaman ini ditandai dengan semakin berkurangnya binatang raksasa. Famili binatang menyusui sudah mulai ada. Beberapa jenis monyet dan kera telah mulai hidup
>Kuarter
Zaman kuarter berlangsung kurang lebih 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini telah ada tanda-tanda kehidupan manusia. Bagian-bagian zaman ini disebut dengan istilah kala. Zaman ini dibagi dalam dua bagian yaitu kala plestosin dan kala holosin.

*Kala Pleistosen
Ciri-cirinya
- Manusia purba mulai muncul di bumisekitar 3 jt – 10 rb thun sebelum masehi
- Terjadi perluasan lapisan es/glasial

*Kala Holosen
Ciri-cirinya
- 20 th yg lalu Es di kutub sudah mulai mencair
- Mulai ada jenis homo sapiens

Friday, January 12, 2018

CIRI - CIRI MANUSIA PURBA DI DUNIA (ASIA, AFRIKA, AMERIKA DAN EROPA)

Fosil manusia purba selain ditemukan di Indonesia, juga ditemukan di tempat-tempat lain di Dunia yaitu Asia, Afrika, Amerika dan Eropa. Berikut paparan mengenai jenis manusia purba yang ditemukan diantaranya sebagai berikut.

Manusia Purba di Asia

Sinanthropus Pekinensis
  •     Volume isi otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik.
  •     Tinggi sekitar 165 – 180 cm
  •     Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
  •     Bagian belakang kepala tampak menonjol.

Homo Neanderthalensis
  • Volume otak besar 1300-1750 cc
  • Tinggi sektar 165 cm (laki-laki) dan 156 cm (perempuan)
  • Memiliki tulang tengkorak yg lebih tinggi dari homo erectus
  • Tubuh tegak
  • Tulang kuat
  • Memakan segala baik tumbuhan maupun dagiing

Homo Heidelbergensis
  • Hidup dilingkungan bersavana dan bersuhu hangat sampai dingin
  • Volume otak sektar 1100-1400 cc
  • Memiliki tulang tengkorak yg lebih tinggi dari homo erectus
  • Proporsi tangan modern

Manusia Purba di Amerika

Paranthropus Travalensis
  • Isi volume otak sekitar 600 cm kubik
  • Hidup di lingkungan terbuka
  • Serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter

Paranthropus Robustus

Mamnusia Purba di Eropa

Homo Neanderthalensis
  • Volume otak besar 1300-1750 cc
  • Tinggi sektar 165 cm (laki-laki) dan 156 cm (perempuan)
  • Memiliki tulang tengkorak yg lebih tinggi dari homo erectus
  • Tubuh tegak
  • Tulang kuat
  • Memakan segala baik tumbuhan maupun dagiing

Homo Heidelbergensis
  • Hidup dilingkungan bersavana dan bersuhu hangat sampai dingin
  • Volume otak sektar 1100-1400 cc
  • Memiliki tulang tengkorak yg lebih tinggi dar homo erectus
  • Proporsi tangan modern

Homo Antecessor
  • Tinggi 175 cm (laki-laki) dan 161 cm (perempuan)
  • Volume otaknya besar 1000-1700 cc
  • Tulang tengkorak tipis
  • Proporsi tubuh mirip manusia modern

Manusia Purba di Afrika

Ardipithecus Ramidus
  • Memiliki gigi taring yg sangat besar
  • Lapisan email giginya besar
  • Masih bercirikan seperti simpanse

Kenyenthropus Platyop
  • Tengkorak ditandai dengan gigi geraham kecil
  • Wajah datar tinggi
  • Kapasitas tengkorak rata-rata adalah 750 cc

Austrolopithecus Anamensis
  • Memilki gigi taring yang besar
  • Labsan email gigi tebal
  • Tinggi badan sekitar 151 cm  (laki-laki) dan 105 cm (perempuan)
  • Memakan buah-buahan, biji-bijian dan beberapa makanan keras
  • Hidup di hutan kayu terbuka dan sungai

Austrolopithecus Afarensis
  • Tubuh ramping
  • Tinggi 151 cm (laki-laki) dan 105 cm (perempuan)
  • Volume otak sekitar 380-500 cc
  • Tangan relatif panjang
  • Ibu jari pendek
  • Tulang jari membengkok
  • Hidup didaerah savanna hutan kayu dan danau
  • Memakan buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan umbi kayu

Austrolopithecus Africanus
  • Memakan buah-buahan, kacang-kacangan umbi-umbian
  • Volume otak 435-530 cc
  • Tinggi 135 (laki-laki) dan 115 (perempuan)
  • Tangan relatif panjang
  • Jari-jari agak melengkung
  • Jari panjang seperti pada manusia

Austhrolopithecus Boisei
  • Hidup lingkungan savana, hutan kayu
  • Memakan- makanan yg keras berpasir seperti umbi akar
  • Tnggi 137 (laki-laki) dan 124 (perempuan)
  • Volume otak 410-530 cc

Austhrolopithecus Robustus
  • Tinggi 132 cm (laki-laki) dan 110 cm (perempuan)
  • Volume otaknya 530 cc
  • Hidup di lingkungan savana di hutan kayu
  • Makan-makanan yg keras seperti kacang dan umbi akar ada kalanya juga memakan daging

Homo Habilis
  • Tinggi 157 cm (laki-laki) dan 118 cm (perempuan)
  • Volume otak sekitar 500-800 cc
  • Memeiliki bentuk tangan seperti manusia modern
  • Tempat tinggal di savana hutan kayu
  • Memakan-makanan tmbuhan dan juga daging

Homo Ergaster
  • Volume otak 750-1250 cc
  • Tinggi 180 cm (laki-laki) dan 160 cm (perempuan)
  • Berbadan tegap
  • Lengan dan kaki hampir seperti manusia modern

Homo Heidelbergensis
  • Hidup dilingkungan bersavana dan bersuhu hangat sampai dingin
  • Volume otak sektar 1100-1400 cc
  • Memiliki tulang tengkorak yg lebih tinggi dar homo erectus
  • Proporsi tangan modern


Night Mode