Monday, August 21, 2017

Glosarium : Daftar Istilah Masa kerajaan hindu-budha

A
1. Abhidharmapitaka, isi dari tripitaka yang ditujukan bagi lapisan terpelajar dalam agama Buddha sebab merupakan pelajaran lanjutan.
2. Abhiseka, yaitu upacara penobatan raja
3. Acwamedha: upacara memproklamirkan kebesaran negara
4. Adhyarya yang menyiapkan tempat pemujaan dan tempat kurban serta persiapan lainnya sambil membacakan mantra.
5. Ahimsa, yaitu larangan membunuh dan melukai makhluk.
6. Artha: cara menuju nirwana dengan melaksanakan hidup sebagai mestinhya
7. Aryastyani, materi khotbah Siddharta di Benares, yakni empat kebenaran utama dan delapan jalan tengah (Astavida).
8. Atharwaweda: satu bagian dari Kitab Weda yang berisi doa-doa untuk menyembuhkan penyakit, kitab ini muncul ketika bangsa Arya berhasil menguasai daerah Gangga Hilir.
9. Atmawidya: pengetahuan tentang atman atau jiwa
10. Awatara: penjelmaan dewa wisnu ketika dia di bumi

B
11. Benares, tempat Siddharta pertama kali berkhotbah.
12. Bhiksu: pendeta laki laki para Buddha
13. Bhiksuni: pendeta perempuan para Buddha
14. Bodhgaya, tempat Siddharta menerima wahyu Buddha.
15. Brahma, dewa pencipta
16. Brahman: penanda khusus saat upacara saji untuk Atharwaweda
17. Brahmana (pendeta) yang menjabat sebagai kepala upacara,
18. Buddha: Sidharta yang yang telah dianggap sebagai dewa
19. Buddha-awatara: penjelmaan dewa wisnu sebagai Buddha untuk menyiarkan agama palsu guna menyesatkan dan melemahkan mereka yang memusuhi para dewa.
20. Buddhacarita: kitab dimana menceritakan riwayat hidup sang Buddha sampai memperoleh Bodhi, karangan Aswagosa dan Lalitawistara
C
21. Cakyamuni: orang bijak dari keturunan dari bangsa Cakya
22. Castra, yaitu cara membuat mantra
23. Crautasutra: kitab yang berisi penuntun untuk saji saji besar dalam lingkungan raja dan negara (Crautakarmani)
24. Cudra/Sudra: kaum para buruh kecil, petani
D
25. Daerah watak: daerah yang dikuasai oleh para rakai atau pagmat yang berkedudukan sebagai pejabat tinggi kerajaan.
26. Dasya: budak, julukan bangsa Arya untuk bangsa Dravida yang berhasil ditaklukkan.
27. Dewa Acwin: dewa kembar sebagai dewa kesehatan
28. Dewa Baruna: dewa laut
29. Dewa Bayu: dewa angin
30. Dewa candra: dewa bulan
31. Dewa Indra: dewa perang
32. Dewa Marut: dewa badai/angin kencang
33. Dewa Parjanya: dewa hujan
34. Dewa Surya: dewa matahari
35. Dewa Usa: dewa fajar
36. Dewa Waruna: dewa angkasa
37. Dewi Agni: dewa api
38. Dharana: memusatkan pikiran dan perasaannya kepada sesuatu benda(yantra) untuk tidak menyadari lagi akan adanya sesuatu lainnya di samping yantra itu.
39. Dharma: cara menuju Nirwana dengan memenuhi kewajiban sebagai manusia
40. Dharmadhuta: misi penyiaran agama Buddha
41. Doab: daerah pertemun dua sungai di daerah lembah Sungai Gangga dan Yamura
42. Dwaparayuga: pembagian waktu dalam satu hari brahma yang berarti zaman perunggu. Kejahatan meningkat 50%. Manusia memerlukan 2 buah weda untuk ke arah kebaikian
G
43. Grahasta: kepala keluarga, cara menuju nirwana dalam triwangsa salah satunya menjadi kemala keluarga
44. Grhyasutra: kitab penuntun untuk saji saji kecil dalam lingkungan keluarga (Grhyakarmani)
H

45. Hinayana: kendaraan kecil. Aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orangwajib berusaha sendiri untuk mencapai nirwana.
46. Hindu: agama yang muncul di India, tepatnya di lembah Sungai Indus (Shindu). Hindu, merupakan sebuah bangsa yang muncul di Shindu sebagai hasil pencampuran antara bangsa Arya dan Dravida.
47. Hotri: penanda khusus saat upacara saji untuk Rigweda, yang melagukan nyanyian
J
48. Jataka: cerita cerita tentang penjelmaan sang Buddha sebagai Bodhisattwa
49. Jiwatman: atman perorangan
50. Jnana: pengetahuan dan kesadaran akan persamaan dan kesatuan alam semesta.
K
51. Kaliyuga: pembagian waktu dalam satu hari brahma yang bererti zaman besi. Kejahatan meningkat 75%, dan makin lama makin menghebat. Manusia diberikan 3 buah kitab weda.
52. Kalki-awatara: penjelmaan dewa wisnu sebagai kalki dengan menggunakan kuda putih dan membawa pedang berhunus, ia akan menegakkan kembali keadilan dan kesejahteraan di atas dunia ini.
53. Kalpasutra: kitab penuntun yang berisi tentang saji saji dan ucapan ucapannya
54. Kama: cara menuju nirwana dengan tidak berlebihan menikmati kenikmatan duniawi
55. Karma: akibat perbuatan manusia baik buruk atau tidak
56. Kitab Bagawad Gita, bagian dari himpunan Mahabharata yang diartikan nyanyian dewa. Kitab ini berisi nasihat Krisna kepada Arjuna di Kurusetra pada saat terjadi Perang Bharatayuda
57. Kitab Brahmana berisikan interpretasi (penafsiran) ajaran keagamaan yang terkandung dalam Weda, terdiri dari 4 buah kitab(rag, sama, yajur, atharwa)
58. Kitab Mahabharata, yang terdiri dari 18 parwa (jilid), ditulis oleh Begawan Vyasa, berisikan tentang peperangan antarkeluarga Bharata (Pandawa dan Kurawa) di Padang Kurusetra.
59. Kitab Mahaniddesa yang memberi petunjuk bahwa masyarakat India telah mengenal beberapa tempat di Indonesia pada abad ke-3 Masehi.
60. Kitab Ramayana ditulis oleh Mpu Valmiki terdiri dari tujuh kanda (jilid), yang berisi kisah cinta Rama dan Shinta.
61. Kitab Upanisad: kitab berisi ajaran ajaran cara – cara menghindarkan diri dari samsara(penderitaan)
62. Krsna-awatara: krsna terkenal dari mahabarata, sebagai raja titisan wisnu yang memebantu para pandawa menuntut keadilan dari kurawa
63. Krtayuga: pembagian waktu dalam satu hari brahma yang berarti zaman emas. Dlm zaman ini tidak ada kejahatan sama sekali. Blm membutuhkan kitab suci.
64. Ksatriya: raja dan bangsawan
65. Kucinagara: desa dimana sang Budha wafat
66. Kulapanjika, yaitu memberikan silsilah raja
67. Kurma-awatara: penjelmaan dewa wisnu sebagai kura-kura. Dia berdiri di atas dasar laut menjadi alas bagi gunung Mandara yang dipakai oleh para dewa untuk mengacau laut dalam usaha mereka mendapatkan Amrta/air penghidup
68. Kusinagara, tempat wafatnya Siddharta pada tahun 482 SM.
L
69. Laksmi atau sri: istri dewa wisnu, sebagai dewi kebahagiaan.
M
70. Mahayana: kendaraan besar. Aliran ini berpendapat bahwa manusia berusaha bersama atau membantu orang lain dalam mencapai nirwana.
71. Manwantarani: corak khusus pada purana yaitu pembagian waktu satu hari Brahma dalam 14 masa.
72. Mara: raja syaitan yang menggoda sang Buddha
73. Matsya-awatara: penjelmaan dewa wisnu sebagai ikan, dia menolong Manu, yaitu manusia pertama untuk menghindarkan diri dari air bah yang menelan dunia
74. Moksa: orang yang sempurna, orang yang sudah terlepas dari samsara(penderitaan)
N
75. Narashima-awatara: penjelmaan dewa wisnu sebagai singa-manusia untuk membunuh Hiranyakasipu, raksasa yang menguasai dun ia yang sungguh sakti hingga tidak dapat dibunuh oleh para dewa.
76. Nirwana: Surga
P
77. Pali: bahasa yang diguanakan pada kitab agama buddha, bahasa rakyat daerah Magadha tetapi kemudian menjadi bahasa suci agama buddha.
78. Pancalaksana: 5 hal atau corak khusus pada purana
79. Parasurama-awatara: penjelmaan dewa wisnu sebagai Rama bersenjatakan kapak(perasu) dan menggempur golongan ksatria sebagai balas dendam terhadap penghinaan yang dialami ayahnya, seorang brahmana, dari seorang raja.
80. Parinirwana: nirwana yang sempurna yang telah dicapai oleh sang Buddha.
81. Pariwrajaka: orang yangb pergi atau hilang, hidup sebagai fakir yang makan dari pemberian orang lain
82. Pasraman: tempat untuk memberikan pendidikan agama Hindu
83. Pertiwi (dewi bumi)
84. Pratisagra: corak khusus pada purana, yaitu penciptaan kembali dunia, setiap kali dunia yang ada itu lenyap.
85. Pratityasamudpada, materi khotbah Siddharta di Benares, artinya rantai sebab akibat yang terdiri atas dua belas rantai dan masing-masing merupakan sebab dari hal berikutnya.
86. Punjab: daerah hulu sungao Sindhu
87. Pur: kota benteng yang dijumpai oleh bangsa Arya
88. Puramdara: penggempur benteng, julukana dewa perang bangsa Arya.
89. Purana: kitab-kitab suci yang terutama bagi golongan waisnawa dan saiwa menjadi pegangan langsung.
R
90. Ragweda: salah satu bagian dari Kitab Weda yang berisi ajaran-ajaran Hindu, merupakan kitab yang tertua, kemungkinan muncul pada waktu bangsa Arya masih pada di daerah Punjab
91. Rajasuya: upacara penobatan raja
92. Rama-awatara: rama titisan wisnu ini adalah yang terkenal dari cerita Ramayana. Yang mengancam keselamatan dunia adalah Rahwana
S
93. Saiwa: golongan/aliran dari agama hindu yang dalam cita citanya mengejar moksa mencari jalan yang sesingkat-singkatnya.
94. sakta: golongan/aliran dari agama hindu yang mengkhususkan memuja kepada Durga.
95. Sakti: tenaga gaib yang melakukan suatu perbuatan yang mengatasnamakan dewa dan untuk dewa.
96. Samaweda: satu bagian dari Kitab Weda yang berisi nyanyian pujaan yang wajib dilakukan pada waktu diselenggarakan upacara agama.
97. Samsara: ajaran Hindu yang mengarartikan bahwa hidup di dunia ini merupakan suatu penderitaan.
98. Samyak bodhi: kesadaran yang sempurna, merupakan salah s atu dari cita cita Buddha
99. Sanggha: aturan atau perkumpulan dalam agama Buddha
100. Saraswati: istri dewa brahma, merupakan dewi kecantikan dan kesucian.
101. Sarga: corak khusus pada purana, yaitu penciptaan alam sem esta
102. Suttapitaka, berisikan himpunan ajaran dan khotbah Buddha. Bagian terbesar adalah percakapan antara Buddha dan beberapa orang muridnya.
103. Swarnabhumi sebuah negeri emas yang dapat dicapai setelah melalui perjalanan yang penuh bahaya.
104. Swarnadwipa (pulau emas dan perak) adalah Pulau Sumatra
105. Syiwa, dewa perusak
T
106. Taman Lumbini di Kapilawastu, tempat lahirnya Siddharta (563 SM).
107. Tantra: atau agama merupakan kitab suci khusus menjadi pegangan dan pimpinan golongan sakta
108. Tapas: hidup sangat teratur, sangat mengurangi makan tidur, menjauhkan diri dari segala apa yang dianggap biasa dianggap enak atau senang, membatasi sekali bicara; dan pula yang betul betul merupakan siksaan,
109. Tatrayana: aliran bergolongan sakta yang berpegangan pada kitab tantra
110. Teori Ksatria: penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta Ksatria. Hal ini terjadi karena terjadi kekacauan politik di India, sehingga para ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia.
111. Teori Sudra: penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta Sudra, karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan
112. Teori Waisya: penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta Waisya, karena mereka atas para pedagang yang datang dan menetap di Indonesia.
113. Trayi Weda: sumber utama keagamaan bangsa Arya (keagamaan Weda).
114. Trelayuga: pembagian waktu dalam satu hari brahma yang berarti zaman perak. Manusia sudah kenal baik dan buruk. Kejahatan meningkat 25%. Manusia memerlukan kitab suci(weda) sebagi pedoman hidup
115. Tri ratna: tiga mutiara (Buddha, Dharma, Sanggha)
116. Tripitaka yang berarti tiga keranjang atau tiga himpunan nikmat.
117. Triwangsa: kasta agung/tertinggi di agama Hindu yang terdiri dari brahmana, ksatria, dan waisya
U
118. Udgatri: penanda khusus saat upacara saji untuk Samaweda, menabuh bunyi-bunyian dengan nada tertentu
119. Uma/parwati/durga: istri dewa syiwa yang sifat dan kekuasaannya disesuaikan dengan syiwa sendiri
V
120. Vainayapitaka: bagian dari Tripitaka yang berisi tentang aturan-aturan kehidupan
121. Vanaprashta: lanjutan dari grahasta yang berarti menjadi penghuni hutan
122. Vratyastoma, yaitu upacara pencucian diri (pemberian kasta)
W
123. Waisya: kaum buruh menengah, pedagang
124. Wamama-awatara: penjelmaan dewa wisnu sebagai seorang kerdil, dalam misinya menguasai dunia dengan tiga langkah kaki(triwikarma) di tanah sepanjang tiga langkah
125. Wamsa: corak khusus pada purana yaitu asal usul para dewa dan rsi
126. Wamsanucarita: corak khusus pada purana yaitu sejarah raja raja yang memerintah di atas dunia
127. Waraha-awatara: penjelmaan dewa wisnu sebagai babi hutan. Ketika dunia ditelan laut dan ditarik ke dalam kegelapan patala(dunia bawah) dan mengangkatnya lagi ke tempatnya
128. Weda: kitab suci agama Hindu yang berarti pengetahuan tentang agama
129. Wedanta: kebulatan dari kupasan-kupasan Upanisad
130. Wiracarita: atau epos, kitab yang berisi tentang ajaran ajaran moral kepada bangsa hindu, cerita-cerita kepahlawanan
131. Wisnu, dewa pemelihara
Y
132. Yajarweda: satu bagian dari Kitab Weda yang berisi doa-doa yang dibacakan saat diselenggarakannya upacara agama =, kitab ini diperkirakan mn=uncul ketika bangsa Arya menguasai daerah Gangga Tengah.
133. Yajna besar: upacara keagamaan, upacara korban seperti penobatan raja.
134. Yajna kecil: upacara keagamaan seperti sembahyang setiap hari.
135. Yajna: upacara keagamaan, biasanya upacara dengan menggunakan korban.
136. Yawadwipa (pulau padi) diduga sebutan untuk Pulau Jawa.
137. Yoga: cara-cara atau jalan untuk menghubungkan manusia dengan yang ada, dengan hakekat, dan dengan demikian membawa manusia ke arah moksa.

No comments:

Post a Comment

Night Mode