Pada abad ke 4 hingga abad ke 7 M,
berdirilah sebuah kerajaan yang berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat
yang merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara, kerajaan itu bernama
kerajaan Tarumanegara yang didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman
yang sering disebut dengan raja jayasingawarman.
Diceritakan Raja Jayasingawarman
memberikan mandat kepada putranya untuk menggantikannya sebagai seorang raja
Jayasingawarman: Wahai putraku, ada hal ingin ayah sampai kan padamu, ini
menyangkut
masa depan kerajaan kita.
Dharmayawarman: Apakah gerangan itu ayahanda? Apakah yang ingin engkau sampaikan
padaku tentang kerajaan?
Jayasingawarman: Seperti yang engkau ketahui, umur ayah tak semuda dulu,
kini umur ayah semakin senja dan sudah sepantasnya ayah mempercayai engkau
sebagai penggantiku untuk memimpin kerajaan, bersediakah engkau putraku?
Dharmayawarman: Baik ayah jika itu yang engkau mau, selagi aku mampu, aku
bersedia menuruti perintahmu, apapun itu.
Jayasingawarman: Apakah kamu bersungguh-sungguh dengan perkataanmu wahai
putraku?
Dharmayawarman: Aku bersungguh-sungguh ayah, aku akan menjadi Raja seperti
ayah, bahkan lebih baik dari ayah.
Jayasingawarman: Baiklah putraku, aku pegang janji mu.
Beberapan tahun berselang Raja Jayasingawarman meninggal dunia dan dipusarakan
di tepi kali dumati, kesedihan dengan penuh tanggung jawab pun terlihat di
wajah Dharmayawarman, Putra raja Jayasingawarman.
Dharmayawarman; Ayahanda ku tercinta, meskipun kau telah tiada tapi
tanggung jawab yang kau berikan padaku masih terngiang jelas di telingaku, aku
akan membuktikannnya ayahku (berbicara di pusara ayahnya, sebelum meninggalkan
Pusara)
8 tahun memimpin kerajaan, Raja Dharmayawarman pun meninggal dunia, ia telah
membuktikan janji nya untuk menjadi raja seperti ayanya bahkan lebih dari
ayahnya, sepeninggalnya raja Dharmayawarman, kerajaan diambil alihkan
pimpinannya oleh Raja maharaja Punawarman yang merupakan raja ketiga
Tarumanegara, dimasa pimpinannya, ia membuat ibukota kerajaan baru yang terletak
lebih dekat ke pantai, yang diberi nama sundapura
Purnawarman: Wahai Rakyatku, aku tau kita semua masih berkabung, kita
telah kehilangan raja, tapi bukan berarti kita terus bersedih, masih banyak
harapan baru, jadi aku memohon kerja sama kalian wahai rakyatku
Rakyat: hidup raja purnawarman, hidup!
Purnawarman: aku ingin melakukan yang terbaik untuk kerajaanku serta
untuk rakyatku, langkah awal yang aku ingin lakukan yaitu Bagaimana kalau kita
membangun ibukota kerajaan? Tapi sebelum itu, apa kalian punya usul dimana
letak strategis untuk ibukota kerajaan tercinta ini?
Rakyat: Ya baginda, aku setuju! Bagaimana jika kerajaan kita
letaknya dengan pantai agar bisa meluas
ke wilayah-wilayah seberang dengan berlayar, serta agar kita tidak kekeringan
lagi.
Purnawarman: sepertinya itu ide yang bagus! Prajurit siapkan apa yang
seharusnya kalian siapkan!
Prajurit: baik baginda, izinkan kami mencari lokasi tersebut
Purnawarman: baik, kalian diizinkan.
Prajurit: terima kasih baginda
Setelah diperlukan beberapa waktu
untuk mencari, akhirnya ditemukan tempat yang cocok seperti yang rakyat
inginkan
Prajurit: ini sepertinya cocok untuk ibukota kerajaan kita baginda,
selain tempatnya yang strategis, cuaca disini juga tampaknya bersahabat.
Purnawarman: hmm sepertinya ini memang tempatnya, bagaimana jika
ibukota kita ini diberi
nama “sundapura”?
Rakyat dan Prajurit: kami setuju baginda, apapun yang baginda usulkan kami
percaya itu yang terbaik untuk kerajaan ini.
Setelah ditetapkan ibukota
kerajaan beserta namanya, Baginda Raja mempunyai program baru, yaitu
melakukan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga tombak (sekitar 11 km).
setelah sungai tersebut digali, raja menyedekahkan 1000 ekor sapi kepada kaum
Brahmana
Purnawarman: wahai semua Rakyat dan Prajurit kerajaan, atas dasar rasa
terimakasih kita kepada dewa, aku ingi menyedekahkan 1000 ekosr sapi
kepada kaum Brahmana
Rakyat dan prajurit: ide bagus Baginda, kami sangat setuju
Purnawarman: Prajurit dan rakyatku, kalian kumpulkan kaum brahmana!
Rakyat dan prajurit: siap baginda Kehidupan politik Raja Purnawarman adalah
raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya, hal ini
dibuktikan dari prasasti tugu yang menyatakan Raja Purnawarman telah memerintah
untuk menggali sebuah kali
Purnawarman: Wahai prajuritku, aku minta kesediaan kalian untuk
menggali sebuah kali
Prajurit: baik baginda, laksanakan!
Setelah melawati masa kejayaan,
Tarumanegara akhirnya dihadapkan dengan masa keruntuhan dimana Dewi Manasih,
Putri pertama raja ke 12 Tarumanegara, yang bernama Linggawarman menikah dengan
pendiri kerajaan sriwijaya
Dewi: Ayahanda, bolehkah aku menikah dengan pria yang aku cintai?
Linggawarman: Siapakah pria yang kamu cintai itu putriku?
Dewi: pria itu bernamaTarusbawa, ayahanda.
Linggawarman: Apa? Tarusbawa? (terkejut)
Dewi: benar ayahanda, aku sangat mencintai dia, restui aku
dengannya ayah, aku mohon.
Linggawarman: Bukankah dia pendiri kerajaan Sunda anakku?
Dewi: benar sekali ayah, aku mohon ayah..
Linggawarman: baiklah, tapi aku punya satu syarat untukmu, jika kelak
kalian menikah, aku mohon untuk tidak berkhianat dengan kerajaan tercinta kita
ini
Dewi: baik ayah, aku akan menyanggupinya. Besok akan aku bawa
kehadapan ayah pria yang aku cintai itu.
Keesokan hari nya…
Dewi: Ayah, ini janji ku kemarin, membawa pria yang aku cintai
kehadapan ayah.
Tarusbawa: apa kabar ayah? Salam dariku calon menantumu
Linggawarman: Belum jadi mantu aja udah manggil ayah, apalagi udah jadi
mantu
Tarusbawa: ini melatih agar nanti tidak canggung ayah
Linggawarman: Alasan aja kamu, jadi kapan kamu melamar anak saya?
Tarusbawa: yang pasti secepatnya Ayah, kalo bisa besok ngapain
lama-lama? Ntar anak ayah diambil orang lagi
Linggawarman: baik, besok kalian akan menikah sesuai dengan janji kamu
Dewi danTarusbawa: baik ayah
Setelah keesokan harinya, mereka pun
menikah di kediaman raja Linggawarman, dan pada suatu ketika..
Tarusbawa: Hahaha akhirnya kekuasaan pun jatuh ketangan ku, sudah
lama aku mengincar kekuasaan ini, dengan mudahnya aku mendapatkan apa yang aku
incarkan hahaha (tertawa puas)
Dewi: aku ga nyangka mas, ternyata kamu menikahi ku bukan karena cinta,
tapi karena ingin mendapatkan kekuasaan ayahanda, kamu tega banget!
Tarusbawa: cinta? Haha kamu pikir semua ini karena cinta? Gampang
banget ya kamu dimanfaatin
Dewi: akan aku laporkan kelakuanmu sama ayahanda mas!
Tarusbawa: terserah apa yang akan kamu lakukan, hahaha yang penting aku
mendapatkan apa yang aku mau
Setelah diadukan ke raja
Linggawarman…
Linggawarman: sudah aku duga, awalnya kamu memang ingin memanfaatkan
putriku demi merebut kekuasaan dari tanganku, kalau bukan karena putriku, aku
tidak merestui hubungan kalian
Tarusbawa: percuma saja ayah berkomentar panjang lebar, toh kekuasaan
sudah jatuh ketanganku, sekarang ayah ga bisa berkuasa lagi
Linggawarman: Aku mohon jangan kau hancurkan kerajaan ini, biarkan
kerajaan ini damai, tentram bersahaja
Tarusbawa: kamu terlambat ayah, aku akan mengganti kerajaan
Tarumanegara ini menjadi kerajaan sunda, hahaha
Linggawarman: dasar pengkhianat kamu tarusbawa!
Tarusbawa: haha terserah ayah, bersiaplah untuk mengalami keruntuhan
ayah hahaha
Sejak saat itu kerajaan Tarumanegara mengalami keruntuhan dan berubah menjadi
kerajaan sunda (kerajaan bawahan sunda) –
-Selesai-
Pada abad ke 4 hingga abad ke 7 M,
berdirilah sebuah kerajaan yang berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat
yang merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara, kerajaan itu bernama
kerajaan Tarumanegara yang didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman
yang sering disebut dengan raja jayasingawarman.
Diceritakan Raja Jayasingawarman
memberikan mandat kepada putranya untuk menggantikannya sebagai seorang raja
Jayasingawarman: Wahai putraku, ada hal ingin ayah sampai kan padamu, ini
menyangkut
masa depan kerajaan kita.
Dharmayawarman: Apakah gerangan itu ayahanda? Apakah yang ingin engkau sampaikan
padaku tentang kerajaan?
Jayasingawarman: Seperti yang engkau ketahui, umur ayah tak semuda dulu,
kini umur ayah semakin senja dan sudah sepantasnya ayah mempercayai engkau
sebagai penggantiku untuk memimpin kerajaan, bersediakah engkau putraku?
Dharmayawarman: Baik ayah jika itu yang engkau mau, selagi aku mampu, aku
bersedia menuruti perintahmu, apapun itu.
Jayasingawarman: Apakah kamu bersungguh-sungguh dengan perkataanmu wahai
putraku?
Dharmayawarman: Aku bersungguh-sungguh ayah, aku akan menjadi Raja seperti
ayah, bahkan lebih baik dari ayah.
Jayasingawarman: Baiklah putraku, aku pegang janji mu.
Beberapan tahun berselang Raja Jayasingawarman meninggal dunia dan dipusarakan
di tepi kali dumati, kesedihan dengan penuh tanggung jawab pun terlihat di
wajah Dharmayawarman, Putra raja Jayasingawarman.
Dharmayawarman; Ayahanda ku tercinta, meskipun kau telah tiada tapi
tanggung jawab yang kau berikan padaku masih terngiang jelas di telingaku, aku
akan membuktikannnya ayahku (berbicara di pusara ayahnya, sebelum meninggalkan
Pusara)
8 tahun memimpin kerajaan, Raja Dharmayawarman pun meninggal dunia, ia telah
membuktikan janji nya untuk menjadi raja seperti ayanya bahkan lebih dari
ayahnya, sepeninggalnya raja Dharmayawarman, kerajaan diambil alihkan
pimpinannya oleh Raja maharaja Punawarman yang merupakan raja ketiga
Tarumanegara, dimasa pimpinannya, ia membuat ibukota kerajaan baru yang terletak
lebih dekat ke pantai, yang diberi nama sundapura
Purnawarman: Wahai Rakyatku, aku tau kita semua masih berkabung, kita
telah kehilangan raja, tapi bukan berarti kita terus bersedih, masih banyak
harapan baru, jadi aku memohon kerja sama kalian wahai rakyatku
Rakyat: hidup raja purnawarman, hidup!
Purnawarman: aku ingin melakukan yang terbaik untuk kerajaanku serta
untuk rakyatku, langkah awal yang aku ingin lakukan yaitu Bagaimana kalau kita
membangun ibukota kerajaan? Tapi sebelum itu, apa kalian punya usul dimana
letak strategis untuk ibukota kerajaan tercinta ini?
Rakyat: Ya baginda, aku setuju! Bagaimana jika kerajaan kita
letaknya dengan pantai agar bisa meluas
ke wilayah-wilayah seberang dengan berlayar, serta agar kita tidak kekeringan
lagi.
Purnawarman: sepertinya itu ide yang bagus! Prajurit siapkan apa yang
seharusnya kalian siapkan!
Prajurit: baik baginda, izinkan kami mencari lokasi tersebut
Purnawarman: baik, kalian diizinkan.
Prajurit: terima kasih baginda
Setelah diperlukan beberapa waktu
untuk mencari, akhirnya ditemukan tempat yang cocok seperti yang rakyat
inginkan
Prajurit: ini sepertinya cocok untuk ibukota kerajaan kita baginda,
selain tempatnya yang strategis, cuaca disini juga tampaknya bersahabat.
Purnawarman: hmm sepertinya ini memang tempatnya, bagaimana jika
ibukota kita ini diberi
nama “sundapura”?
Rakyat dan Prajurit: kami setuju baginda, apapun yang baginda usulkan kami
percaya itu yang terbaik untuk kerajaan ini.
Setelah ditetapkan ibukota
kerajaan beserta namanya, Baginda Raja mempunyai program baru, yaitu
melakukan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga tombak (sekitar 11 km).
setelah sungai tersebut digali, raja menyedekahkan 1000 ekor sapi kepada kaum
Brahmana
Purnawarman: wahai semua Rakyat dan Prajurit kerajaan, atas dasar rasa
terimakasih kita kepada dewa, aku ingi menyedekahkan 1000 ekosr sapi
kepada kaum Brahmana
Rakyat dan prajurit: ide bagus Baginda, kami sangat setuju
Purnawarman: Prajurit dan rakyatku, kalian kumpulkan kaum brahmana!
Rakyat dan prajurit: siap baginda Kehidupan politik Raja Purnawarman adalah
raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya, hal ini
dibuktikan dari prasasti tugu yang menyatakan Raja Purnawarman telah memerintah
untuk menggali sebuah kali
Purnawarman: Wahai prajuritku, aku minta kesediaan kalian untuk
menggali sebuah kali
Prajurit: baik baginda, laksanakan!
Setelah melawati masa kejayaan,
Tarumanegara akhirnya dihadapkan dengan masa keruntuhan dimana Dewi Manasih,
Putri pertama raja ke 12 Tarumanegara, yang bernama Linggawarman menikah dengan
pendiri kerajaan sriwijaya
Dewi: Ayahanda, bolehkah aku menikah dengan pria yang aku cintai?
Linggawarman: Siapakah pria yang kamu cintai itu putriku?
Dewi: pria itu bernamaTarusbawa, ayahanda.
Linggawarman: Apa? Tarusbawa? (terkejut)
Dewi: benar ayahanda, aku sangat mencintai dia, restui aku
dengannya ayah, aku mohon.
Linggawarman: Bukankah dia pendiri kerajaan Sunda anakku?
Dewi: benar sekali ayah, aku mohon ayah..
Linggawarman: baiklah, tapi aku punya satu syarat untukmu, jika kelak
kalian menikah, aku mohon untuk tidak berkhianat dengan kerajaan tercinta kita
ini
Dewi: baik ayah, aku akan menyanggupinya. Besok akan aku bawa
kehadapan ayah pria yang aku cintai itu.
Keesokan hari nya…
Dewi: Ayah, ini janji ku kemarin, membawa pria yang aku cintai
kehadapan ayah.
Tarusbawa: apa kabar ayah? Salam dariku calon menantumu
Linggawarman: Belum jadi mantu aja udah manggil ayah, apalagi udah jadi
mantu
Tarusbawa: ini melatih agar nanti tidak canggung ayah
Linggawarman: Alasan aja kamu, jadi kapan kamu melamar anak saya?
Tarusbawa: yang pasti secepatnya Ayah, kalo bisa besok ngapain
lama-lama? Ntar anak ayah diambil orang lagi
Linggawarman: baik, besok kalian akan menikah sesuai dengan janji kamu
Dewi danTarusbawa: baik ayah
Setelah keesokan harinya, mereka pun
menikah di kediaman raja Linggawarman, dan pada suatu ketika..
Tarusbawa: Hahaha akhirnya kekuasaan pun jatuh ketangan ku, sudah
lama aku mengincar kekuasaan ini, dengan mudahnya aku mendapatkan apa yang aku
incarkan hahaha (tertawa puas)
Dewi: aku ga nyangka mas, ternyata kamu menikahi ku bukan karena cinta,
tapi karena ingin mendapatkan kekuasaan ayahanda, kamu tega banget!
Tarusbawa: cinta? Haha kamu pikir semua ini karena cinta? Gampang
banget ya kamu dimanfaatin
Dewi: akan aku laporkan kelakuanmu sama ayahanda mas!
Tarusbawa: terserah apa yang akan kamu lakukan, hahaha yang penting aku
mendapatkan apa yang aku mau
Setelah diadukan ke raja
Linggawarman…
Linggawarman: sudah aku duga, awalnya kamu memang ingin memanfaatkan
putriku demi merebut kekuasaan dari tanganku, kalau bukan karena putriku, aku
tidak merestui hubungan kalian
Tarusbawa: percuma saja ayah berkomentar panjang lebar, toh kekuasaan
sudah jatuh ketanganku, sekarang ayah ga bisa berkuasa lagi
Linggawarman: Aku mohon jangan kau hancurkan kerajaan ini, biarkan
kerajaan ini damai, tentram bersahaja
Tarusbawa: kamu terlambat ayah, aku akan mengganti kerajaan
Tarumanegara ini menjadi kerajaan sunda, hahaha
Linggawarman: dasar pengkhianat kamu tarusbawa!
Tarusbawa: haha terserah ayah, bersiaplah untuk mengalami keruntuhan
ayah hahaha
Sejak saat itu kerajaan Tarumanegara mengalami keruntuhan dan berubah menjadi
kerajaan sunda (kerajaan bawahan sunda) –
-Selesai-