Beberapa waktu lalu
saya telah memberikan informasi tentang Zilong Karakter Game Mobile Legend Yangtercatat dalam Buku Sejarah Peradaban Cina. Sekarang saya akan mengnformasikan
tentang Hero Mobile Legend yang tercatat dalam Mitologi Yunani. Hero ini
bernama Cyclops.
Cyclops dalam karakter
Mobile Legend dicirikan bertubuh kecil dan memiliki satu mata. Dan dalam cerita
mobile legend Cyclops merupakan satu-satunya raksasa di tanah kelahirannya.
Sejak kecil ia sudah terobsesi dengan langit dan bintang. Setiap malam, ia
selalu memandangi angkasa dan menemukan fakta bahwa planet akan selalu bergerak
setiap saat. Dari pergerakannya itu, terdapat kekuatan sihit yang tak terduga.
Cyclops memiliki sebuah
jam pasir ajaib yang membuatnya mampu
untuk memanipulasi perbintangan. Karena kemampuan ajaibnya itulah yang
membuatnya disebut sebagai StarSoul Magician. Karena planet tak pernah
berhenti, maka ia memiliki kemampuan yang sangat kuat dan tak terkalahkan.
Namun kemampuannya itu justru membuatnya menjadi kesepian
Suatu hari, Cyclops
mencoba mengelana dan sampai pada Land of Dawn, tempat para pahlawan legendaris
berkumpul untuk menunjukan kemampuan mereka. Cyclops pun akhirnya ikut terjun
ke pertempuran epik itu sebagai hero Mobile Legends Bang Bang terbaru! Ia
terkenal dengan kutipan kerennya, “aku datang, aku melihat, aku menguasai.”
Itulah yang membuatnya mudah diingat oleh banyak musuh-musuhnya.
Jika dikarakter Mobile
Legend Cyclops adalah bertubuh kecil namun didalam mitologi yunani cyclops bertubuh
raksasa dan memiliki satu mata. Cyclopes sendiri merupakan bentuk jamak sebutan
untuk tiga putra Uranus dan Gaea.
Mereka dilemparkan ke
Tartarus, tapi dilepaskan oleh Zeus selama penggulingan Cronus. Ketiga Cyclopes
tersebut bernama Brontes yang berarti “guntur,” Steropes yang berarti “kilat”,
dan Arges yang berarti “terang”.
Dalam Karya Hesiod mereka
adalah pembuat petir dan guntur Zeus, helm Hades, dan trisula Poseidon. Kisah lain menyatakan
bahwa Cyclopes melayani Hephaestus di bengkel tempanya. Dalam versi ini,
Cyclopes merupakan pandai besi yang menyalakan api vulkanik dimana Hephaestus
membuat baju besi untuk para dewa dan dewi. Misalnya, dalam sebuah
himne oleh Callimachus, Artemis meminta panah dan busur kepada Zeus yang
ditempa oleh Cyclopes.
Tradisi lain menganggap
Cyclopes merupakan sebuah suku dari Thrace, yang dinamakan sesuai nama raja
mereka dan yang membangun tembok Cyclopean. Salah satu Cyclops yang terkenal adalah Polifemos, yang pernah berkonfrontasi dengan Odisseus karya Homer. Dalam perjalanan
pulang, Odysseus bertemu dengan ras raksasa gembala yang menjadi penghuni gua. Penasaran, Odysseus
bersama dua belas anak buahnya mengunjungi dan menunggu mereka kembali ke gua.
Salah satu Cyclops yang
berhasil mereka temui bernama Polyphemus. Odysseus dan anak buahnya akhirnya
menginap di gua. Alih-alih mendapatkan
perlakuan yang layak, Odysseus justru disekap di dalam gua dan dua anak buahnya
dimakan oleh Cyclops.
Polyphemus |
Odysseus kemudian
merancang rencana untuk melarikan diri. Dia membuat mabuk Polyphemus,
mencungkil matanya, dan membantu anak buahnya melarikan diri dari dalam gua. Karena Odysseus
mengatakan kepada Polyphemus bahwa namanya adalah “No Man,” ketika meminta
bantuan, Cyclops berteriak bahwa “No Man is killing me” sehingga membingungkan
teman-temannya.
Tapi dari atas kapal,
Odysseus mengungkapkan nama aslinya, yang memungkinkan Polyphemus memanggil
ayahnya, Poseidon, untuk membalaskan dendam. Akibatnya, Odysseus
harus menjalani perjalanan pulang amat panjang karena Poseidon menghalangi
jalannya untuk segera kembali ke rumah. Polyphemus juga
disebutkan dalam sebuah puisi karya Theocritus, yang menceritakan upaya
Polyphemus merayu seorang peri bernama Galatea, setelah terlebih dahulu
membunuh kekasihnya, Acis. Galatea akhirnya
mengubah Acis menjadi sebuah sungai saat sedang sekarat dan tidak pernah
tertarik dengan Polyphemus sang Cyclops.
No comments:
Post a Comment