Suatu
ketika ada seorang warga yang berasal dari china sedang menelusuri hutan. Ia
menelusuri hutan dengan tujuan mencari tempat untuk meneruskan kehidupanya,
sehingga dia pun menelusuri berbagai hutan. Beliau mendirikan gubug kecil
sebagai tempat istirahat dikala rasa penat dan lelah menjeratnya di pinggir
hutan. Nama beliau yaitu “Tengsen”. Beliau selalu di terangi oleh lampu gantung
yang di bawanya kala itu Ketika beliau datang ke hutan ini. Setiap hari beliau
menjual hasil hutannya kepasar demi memenuhi kebutuhan sehar-hari. Karena pada
saat itu di hutan beluma ada penghuninya maka tak heran jika disetiap beliau
pergi tak pernah lupa membawa lampu gantung itu yang mana fungsinya sebagai
penerang jalannya.
Pada suatu
ketika saat beliau berjualan di pasar, barang dagangan yang dijual hari
sebelumnya masih tersisa, pasti akan di jual kembali pada pagi hari selanjutnya.
Begitupun juga untuk seterusnya. Dan saat itu juga beliau mengajak beberapa
temannya untuk berkunjung kerumahnya itu. Disana, temannya pun bertanya kepada
tuan Tengsen tentang barang dagangan yang kemarin tersisa dari jualannya itu,
lalu tuan Tengsen pun menjawabnya “Barang ini akan di jual lagi ketika pagi
nanti di saat ku berjualan dipasar”.
Seiring
berjalannya waktu, usia tuan Tengsen pun terus bertambah, hingga beliau mulai
beranjak ke usia yang tua dan sudah mulai tidak sanggup lagi untuk berjualan
dikarenakan sering mengalami rasa sakit pada fisiknya. Lalu, dikala tuan
Tengsen sakit dan sebelum meninggal, beliau sempat bepesan kepada beberapa temannya tersebut untuk menamai Hutan tersebut
menjadi suatu desa yang bernama “Desa Tengki” yang mana artinya dalam bahasa
jawa yaitu “Ora Enteng Nganggo Sekiki” atau bias juga diartikan “jika tidak
habis untuk besoknya lagi”. Setelah beliau meninggal, kemudian mulailah banyak
orang yang berdatangan dan menetap di Desa Tengki itu. Sehingga yang dulunya
hutan belantara menjadi sebuah pemukiman warga yang mayoritas penduduknya
adalah Petani.
Namun ada cerita lain yang
mengatakan bahwa Desa Tengki terbentuk karena pada saat itu ada orang keturunan
Arab yang membawa lentera minyak. Lentera tersebut menjadi bahan rebutan antara
orang Arab dengan orang Cina. Adapula orang yang mengatakan bahwa pada zaman
dahulu tentara Belanda membawa Tank dan bertempur di hutan tersebut hingga Desa
Tengki Banyak mengandung Istilah Yaitu yang Pertama TENGKI yang berarti “Ora
teng go sekiki”. Yang kedua TENGKI yang berarti “Teng nggo saiki” dan yang
ketiga TENGKI yang berarti tempat minyak yaitu (Tangki) dan mobil Tank yang
lama kelamaan berubah menjadi Tengki. Tentunya cerita yang benar maupun salah
itu tergantung dari kepercayaan diri kita masing-masing.
Penyunting :
1. A.
R. SYAHRI RAMADHANY
2. BHARA WIRAMDANI P.
3. GIOVANNI ZIDAN
4. NAHDIANA AULIAH
5. ROSIANA SALSA ANISA
2. BHARA WIRAMDANI P.
3. GIOVANNI ZIDAN
4. NAHDIANA AULIAH
5. ROSIANA SALSA ANISA
Sumber :
http://orangbrebes.blogspot.co.id
No comments:
Post a Comment