Hari ini kita masuk ke dalam pembahasan tentang apa saja yang
tersisa dari masa kejayaan Kesultanan Islam di Indonesia dan masih bisa kita
gunakan atau minimal kita saksikan saat ini.Secara garis besar kita bisa
membagi pengaruh Kesultanan Islam terhadap kehidupan bangsa Indonesia ke dalam
4 bidang, yaitu Pemerintahan (Birokrasi), Sosial, Budaya dan Ekonomi. Kita akan
melihat satu per satu,silahkan dipahami…..
Mengapa Islam mudah diterima, ini sudah kita bahas berkali-kali,
pertama karena tidak mengenal system kasta, upacaranya tidak terlalu rumit, dan
yg unik para penyebarnya terutama WALI SONGO menggunakan pendekatan budaya
misalnya:
1.
Sunan Kalijaga juga
menggunakan kesenian WAYANG sebagai media dakwah penyebaran Islam.
2.
Sunan Bonang menggunakan
seni GAMELAN sebagai media berdakwah menyebarkan agama Islam
3.
Menggunakan seni
tarian seperti di Aceh, TARI SEUDATI berasal dari kata (SYAHADAT).
Oke sekarang kita lihat pengaruhnya:
1. Dalam bidang Pemerintahan
(birokrasi).
Tidak jauh berbeda dari system yang digunakan pada masa Kerajaan
Hindu-Budha, masa Kesultanan Islam juga masih menggunakan system “Kerajaan”
dengan mengandalkan pola “keturunan” sebagai penerus pemegang tahta Kerajaan.
Artinya, jauh berbeda dengan system yang dianut oleh negara kita
saat ini yang bersifat Demokratis, artinya siapa pun bisa menjadi pemimpin asal
dipilih oleh mayoritas rakyat.
Zaman Kesultanan Islam, masih menggunakan system Kerajaan dimana
hanya Keturunan langsung Sultan lah yang berhak menjadi penguasa kerajaan
berikutnya.
Namun meskipun begitu, sebagai sebuah Kerajaan Agama, Kerajaan
Islam tentu saja bergantung kepada ahli-ahli agama sebagai pendamping dalam
memutuskan masalah-masalah hukum dan pemerintahan. Oleh karenanya ULAMA-ULAMA
ahli agama Islam pada masa kerajaan Islam mendapat posisi yang terhormat. Di
aceh golongan agama ini bergelar TENGKU.
Contohnya: Di Kerajaan Aceh terdapat seorang KADI, yang bertugas sebagai
kepala HAKIM, yang memutuskan setiap perkara dalam pengadilan atau memberi
landasan hukum dalam pengambilan keputusan.
Di dalam masyarakat Aceh pada saat itu juga telah mengenal
beberapa jenis pengadilan antara lain: Pengadilan Agama, Sipil,
Kriminal dan Perdagangan. Semua masalah dalam bidang-bidang di
atas akan diputuskan oleh seorang KADI yg telah dijelaskan di atas.
Selain ulama, Kerajaan Aceh juga mengenal jabatan ULEEBALANG,
yaitu pejabat yang ditunjuk oleh SULTAN sebagai penguasa di sebuah daerah yang
menjadi bagian dari Kesultanan Aceh. Atau bisa dikatakan Uleebalang merupakan
perwakilan Raja di sebuah wilayah kecil gunanya untuk memastikan daerah itu
tidak memberontak kepada pemerintah Pusat yang dipimpin oleh Sultan.
2. Bidang Sosial.
Jika dilihat secara
umum masyarakat pada masa Kesultanan Islam terbagi dalam 4 kelompok seperti
yang bisa kita lihat di bawah ini.
1. Golongan
Sultan dan Keluarganya.
|
Dalam masyarakat
Islam kala itu, Sultan sering juga disebut SUSUHUNAN, PANEMBAHAN,dan MAULANA.
Sementara itu keluarganya yaitu kaum bangsawan sering diberi gelar TEUKU…
SULTAN adalah penguasa tertinggi Kerajaan.
|
2. Golongan
Elit
|
Biasanya terdapat
Patih, Menteri, Panglima, Pedagang, Syahbandar. Semua jabatan di
atas ditunjuk oleh Sultan. Mereka ini termasuk dalam kelompok elit yang dekat
dengan penguasa kerajaan. Ulama juga termasuk dalam golongan ini.
|
3. Golongan
Non Elit.
|
Kelompok ini adalah
rakyat biasa yg disebut Wong Cilik atau rakyat kebanyakan.
|
4. Hamba
Sahaya atau budak.
|
Golongan terendah
dalam masyarakat. Budak adalah orang yang tidak memiliki kemerdekaan bisa
karena terlilit utang atau karena menjadi tawanan perang.
|
3. Bidang Ekonomi.
Sama juga seperti kerajaan Hindu-Budha, zaman ini masih
mengutamakan perdagangan sebagai kegiatan ekonomi utama menopang kehidupan
kerajaan. Salah satu buktinya adalah ditemukannya
perkampungan-perkampungan orang-orang Islam di sepanjang pesisir kota-kota
pelabuhan Indonesia, seperti Aceh, Jakarta, Semarang dan beberapa kota lainnya.
Perkampungan ini disebut juga PEKOJAN. Selain itu system ekonomi yang telah
mengenal uang sejak zaman Kerajaan Hindu-Buddha dilanjutkan. Pada masa ini
telah beredar mata uang China yang disebut PICIS. Juga sudah dikenal mata uang
kecil yg disebut CEITIS dan mata uang emas atau DRAMAS.
4. Dalam bidang Kebudayaan dan Kesenian..
Bagian ini sangat menarik karena sebagian besarny masih bisa
kita saksikan hingga sekarang.
A. Bangunan
Mesjid.
Mesjid-mesjid
pada masa itu memliki beberapa keunikan antara lain:
1. Atapnya
tumpang dan bertingkat semakin ke atas semakin kecil, tingkatan paling atas
berbentuk limas. Jumlah tumpang selalu ganjil.kemudian di bagian puncak atap
masjid diberikan hiasan yg disebut MUSTAKA (terbuat dari tanah bakar).
2.
Memiliki menara. Misalnya pada Mesjid Kudus, yg
memiliki menara unik yaitu sebuah bangunan Candi yg diberi atap tumpang. Menara
ini biasanya di samping Mesjid tersebut, ini menandakan ada Akulturasi
(percampuran) budaya Hindu-Budha dengan Islam.
Atap tumpang ini juga bisa dikatakan percampuran
(akulturasi) budaya Islam dengan Hindu-Buddha karena atap tumpang merupakan
pola arsitektur yang dulu biasa digunakan pada bangunan Candi. Atap berbentuk
tumpang dan limas ini masih bisa dilihat di Mesjid BANTEN,
ini membuktikan ada akulturasi bangunan Candi dengan Mesjid.
3. Letaknya
berdekatan dengan Istana dan alun-alun. Biasanya mengarah ke barat.
B. Kaligrafi.
Kaligrafi merupakan
seni menulis huruf Indah. Di dalam Islam dilarang menggambar atau melukis benda
hidup (seperti manusia, hewan) karena dianggap musryik atau menyembah mahluk
hidup. Tulisan-tulisan ini bisanya diambil dari ayat Alquran.
C. Tradisi.
Sekaten (upacara
peringatan hari kelahiran NABI MUHAMMAD)
Grebeg Maulid
(membersihkan benda pusaka dan keramat seperti keris).
Kenduri dan Ruwatan.
D. Karya
Sastra dan ilmu kebatinan
1. Makuta ALam : Karya sastra dari
Aceh.
2.
Suluk : Kitab-kita primbon, semacam kitab ramalan untuk hari-hari baik dan
buruk. Kitab ini juga berisi tentang ajaran-ajaran Tasawuf.
3. Tasawuf :
Ilmu tentang orang-orang yg langsung mencari Tuhan karena dorongan akan cinta
dan rindu kepada Allah. Para pelakunya disebut juga kaum Sufi.
4.
Bustanul Salatin: Informasi dan data-data tentang silsilah SULTAN-SULTAN ACEH.
5.
Hikayat : Karya sastra yg sudah ada pada zaman Hindu-Buddha seperti
Mahabarata dan Ramayana dalam zaman islam disesuaikan dengan kebudayaan Islam
menjadi HIkayat Pandawa Lima, Hikayat Perang Pandawa Jaya.
No comments:
Post a Comment