Thursday, August 10, 2017
naskah drama kerajaan kalingga
Alkisah, diceritakan pada tahun 674-732 m di sebuah kerajaan bernama Kalingga. Kerajaan Kalingga adalah kerajaan dipimpin oleh seorang ratu bernama ratu sima. Ia memimpin kerajaannya dengan bijaksana dan adil sehingga rakyatnya hidup damai dan makmur.
Di alun2 kerajaan
Pengawal : perhatian-perhatian yang mulia ingin berbicara
Ratu Sima : rakyat ku perlu kalian ketahui bahwa kita harus mempertahankan keadilan maka dari itu tidak boleh ada korupsi, kekerasan dan pencurian di dalam kerajaan ini. Bagi siapa saja yang melanggar titahku akan ku beri hukuman mati.
Selain menjadi rakyat yang hidup makmur, rakyat juga mempelajari ajaran-ajaran Budha juga berkembang pesat di kerajaan kalingga. Ajaran Budha di kerajaan ini pun sangat disegani oleh pendeta pendeta dari luar kerajaan.
Pendeta dari India : permisi tuan? kami mendengar kerajaan ini katanya terkenal dengan ajaran budhanya, bisakah tuan memberi tahu kami dimana tempat pendeta Budha yg terkenal itu?
Pedagang : benar sekali tuan, teruslah berjalan ke arah Utara jalan pasar ini.
Pendeta dari India : terima kasih tuan.
Pendeta Kalingga sedang bersemedi dibawah pohon.
Pendeta dari India: permisi tuan?
Pendeta Kalingga : ada apa kisanak?
Pendeta dari India : kami datang dari luar kerajaan, ingin mempelajari ajaran agama Budha untuk kami terapkan di daerah asal usul kami tuan. Bolehkah kami mempelajarinya?
Pendeta Kalingga : tentu saja, mari silahkan.
Di lain tempat ratu Sima sedang berbincang dengan menterinya di dalam istana
Ratu Sima: menteriku?
Menteri : hamba yang mulia
Ratu Sima : apakah ada rakyatku yg melanggar titah?
Menteri : tidak ada yg mulia
Ratu Sima : baiklah akan aku uji, jatuhkan satu kantong koin emas di halaman taman depan istana. Bagi siapapun yg mengambil dan menyentuhnya maka penggalah kepalanya.
Menteri : baik yang mulia.
Menteri pun segera melaksanakan perintah sang ratu
Beberapa hari kemudian, di taman depan istana
Terlihat pangeran sedang berjalan keliling istana dengan para pengawal
Secara tidak sengaja pangeran terjatuh
Pengawal : pangeran? Apa pangeran tidak apa-apa?
Pangeran : tidak apa-apa pengawal
Pengawal : tapi pangeran anda telah menyentuh koin emas itu pangeran
Pangeran : tapi.... tapi aku tidak sengaja menyentuhnya pengawal
Seketika pengawal melaporkan kejadian ini kepada menteri
Menteri : cepat tangkap pangeran.
Pengawal : laksanakan yg mulia
Pangeran pun dibawa kehadapan ratu sima
Menteri : yang mulia ratu, hamba ingin melapor
Ratu Sima : ada apa menteriku?
Menteri : yang mulia pangeran telah menyentuh barang yg bukan miliknya sehingga seharusnya pangeran mendapatkan hukuman.
Ratu Sima: benar itu anakku?
Pangeran : benar ibu. Aku tidak sengaja menyentuhnya
Ratu Sima: baiklah, walau kau putraku. Kau akan tetap aku hukum demi keadilan kerajaan ini.
Menteri : ampuni hamba yg mulia ratu. Bolehkah hamba usul?
Ratu Sima : silahkan apa usulmu itu menteri?
Menteri : yang mulia, hukum memanglah hukum tapi hukum tidak harus disamakan ratakan. Pangeran hanya tidak sengaja tersandung kantung koin emas itu. Jadi hanya kaki pangeran lah yg bersalah
Ratu Sima : baiklah aku terima usulmu. Sekarang segera bawa pangeran ke alun-alun kerajaan
Di depan alun-alun kerajaan
Menteri : wahai rakyat Kalingga, lihatlah ratu kita telah melakukan tindak keadilan. Kami akan menghukum orang yang tidak mematuhi titah sang ratu. Pengawal segera laksanakan hukumannya
Pengawal : siap yang mulia
Pangeran pun dipotong kakinya
No comments:
Post a Comment